Bocah sekolah dasar (SD) di Ciamis meninggal dunia diduga karena ponsel meledak pada pekan lalu (3/8). Apa saja yang menyebabkan gagdet terbakar?
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, bagian pada smartphone yang berpotensi terbakar yakni baterai. “Lebih tepatnya terbakar dan terkadang meletus,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (9/8).
Setidaknya ada enam penyebab ponsel meledak, yakni:
- Baterai kembung dan tertekan
- Baterai terkena dampak saat ponsel terjatuh
- Baterai terkena tusukan
- Korsleting
- Baterai diisi daya berlebihan atau overcharge
- Ada kerusakan pada bagian elektronik baterai
Baterai lithium-ion mengandung keseimbangan elektroda positif dan negatif yang memungkinkan untuk diisi ulang. Komponen dalam baterai dapat rusak dan menimbulkan reaksi volatil yang dapat menyebabkan kebakaran.
“Baterai litium, jika tercolok (sedang diisi daya), kembung atau terjatuh akan mengakibatkan reaksi internal dan terbakar. Ini menimbulkan api kimia yang berbahaya dan dapat mengakibatkan luka bakar yang sangat serius,” kata Alfons dalam keterangan pers, Minggu (7/8).
Permasalahan yang paling umum terjadi adalah panas yang berlebihan. Jika baterai yang diisi daya atau prosesor menjadi terlalu panas, dapat merusak susunan kimiawi komponen telepon.
Reaksi berantai yang disebut pelarian termal tersebut dapat menyebabkan baterai menghasilkan lebih banyak panas dan akhirnya terbakar atau meledak.
Dirangkum dari PCMag, ada beberapa faktor penyebab gawai menjadi panas dan menyebabkan korsleting dalam perangkat, yakni:
- Kerusakan fisik seperti terjatuh atau tertekuk dapat mengganggu kerja baterai
- Berada di bawah sinar matahari terlalu lama
- Malware atau perangkat lunak yang menyebabkan kerusakan
- Kegagalan saat mengisi daya baterai
“Bila ponsel tersebut sedang diisi daya menggunakan charger, jika bocor atau korsleting, dapat mengirimkan arus listrik yang dapat melumpuhkan manusia. Orang itu menjadi tidak berdaya dan tetap diam meskipun dadanya terbakar,” kata Alfons.
Penyebab lain di luar kendali pengguna misalnya, ponsel sudah digunakan selama bertahun-tahun. Ini dapat menyebabkan baterai kembung dan panas berlebih.
Kemungkinan lainnya yakni masalah pada produksi gawai.
Tidak ada notifikasi sebagai peringatan jika ponsel rusak atau bahkan hampir meledak. Bila terdengar suara mendesis atau letupan dari ponsel dan tercium bau plastik atau bahan kimia terbakar, dapat menjadi tanda gadget rusak.
Perubahan fisik pada ponsel juga dapat menjadi peringatan adanya kerusakan misalnya baterai bengkak, layar menonjol, jahitan ponsel yang membesar, dan charger gadget yang menggembung.