Permintaan ponsel atau handphone (HP) di Indonesia turun 13,7% dibandingkan semester I 2021 (year on year/yoy) menurut data International Data Corporation (IDC). Namun harga smartphone Xiaomi, Samsung hingga Apple tetap naik.
Secara kuartalan, penjualan gawai kuartal II memang meningkat 6,9% (qtq) menjadi 9,5 juta unit. IDC menilai, hal ini karena konsumen bersiap menghadapi ramadan dan lebaran.
“Pada kuartal II, pemerintah memperlonggar aturan PPKM dan menginginkan masyarakat pulang kampung untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir,” ujar Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia dikutip dari keterangan pers, Rabu (28/9).
Sedangkan rincian pengiriman gadget dan pangsa pasar masing-masing produsen di Indonesia pada kuartal II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Perusahaan | PengirimanQ2 2022 | Pangsa pasar (%) | Pertumbuhan(%) | |
Q2 2022 | Q2 2022 | |||
OPPO | 2 juta | 20,6 | 19,1 | -3 |
Samsung | 1,3 juta | 20,2 | 16,2 | 11,8 |
VIVO | 1,7 juta | 17,8 | 16,6 | -3,4 |
Xiaomi | 1,5 juta | 15,6 | 26,5 | 47,1 |
Realme | 1,2 juta | 12,1 | 11,1 | -1,7 |
Lain-lain | 1,3 juta | 13,7 | 10,4 | 17,9 |
TOTAL | 9,5 juta | 100 | 100 | -10 |
IDC memperkirakan, pengiriman ponsel di Indonesia stagnan pada semester II. Hal ini karena faktor ekonomi seperti:
- Inflasi
- Pergerakan mata uang
- Peningkatan suku bunga acuan
- Kenaikan harga BBM
Faktor-faktor tersebut mengikis daya beli konsumen. “IDC memprediksi pengiriman smartphone secara keseluruhan tahun ini turun,” ujar perusahaan.
Harga HP Naik
Vannesa mengatakan, kenaikan harga HP saat permintaan turun disebabkan oleh beberapa faktor, yakni hambatan rantai pasok, kenaikan harga BBM, inflasi, pergerakan kurs, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan faktor ekonomi global lainnya.
“Hal itu menyebabkan kenaikan harga komponen dan berakibat pada kenaikan harga HP,” ujar Vannesa dalam laporannya.
Kenaikan harga rata-rata penjualan atau Average Selling Price (ASP) juga memperhitungkan strategi vendor, seperti peningkatan fokus pada produk 5G dan segmen harga yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, IDC melihat pertumbuhan yang lebih cepat pada segmen harga HP di atas US$ 200. Vendor merilis lebih banyak model ponsel mahal, setelah memastikan segmen harga di bawahnya stabil.
“Fokus pada segmen ini kemungkinan datang dari banyaknya konsumen yang meminta fitur lebih baik,” ujar dia. “Kemudian vendor menjawab hal ini dan mengurangi fokus pada segmen low-end yang sangat kompetitif dalam hal harga.”
Peningkatan fokus pada segmen dengan harga lebih tinggi ini bisa menjadi salah satu alasan meningkatnya ASP. Walaupun ponsel 5G kini lebih terjangkau, namun tetap sedikit lebih mahal dibandingkan gawai 4G.
Selain itu, komponen seperti layar smartphone dan memori sudah mengalami penurunan harga. “Penurunan harga beberapa komponen ini mungkin tidak akan terlihat secara langsung, tetapi bakal terlihat dari sisi konsumen dalam beberapa kuartal ke depan,” kata dia.