Penjualan HP Indonesia Turun Pertama Kali Sejak 2009, Xiaomi Terparah

ANTARA FOTO/Makna Zaezar.
Penjual melayani calon pembeli di salah satu gerai produk ponsel, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (21/4/2020).
Penulis: Desy Setyowati
20/2/2023, 11.39 WIB
  • Harga lebih dari US$ 200 atau Rp 3,1 juta berkontribusi sekitar 74% dari keseluruhan pasar ponsel Indonesia. Turun 19,8% yoy
  • Harga US$ 200 US$ 400 (Rp 3,1 juta – Rp 6,2 juta) dan US$ 400 US$ 600 (Rp 6,2 juta – Rp 9,4 juta) tumbuh 3,6% yoy, dipimpin oleh OPPO
  • Harga lebih dari US$ 600 atau Rp 9,4 juta tumbuh 36,9% yoy, dipimpin oleh Apple dan Samsung

Rincian penjualan gawai berdasarkan kanal pemasaran, sebagai berikut:

  • Kanal online: JD.ID tutup, sementara TikTok Shop mengalami peningkatan besar
  • Kanal offline: Erajaya Digital ekspansi di offline retail yang terdiri dari outlet Erafone, toko-toko brand, dan Erablue. Blibli membuka tujuh toko offline baru pada 2022.

“IDC memperkirakan 2023 akan stabil. Skenario yang lebih positif dapat membuka kemungkinan pertumbuhan kecil di angka satu digit (di bawah 10%) pada saat dunia berjuang melawan inflasi, pergerakan kurs, ketegangan geopolitik, dan kebijakan-kebijakan moneter,” kata Associate Market Analyst di IDC Indonesia Vanessa Aurelia dalam keterangan pers, pekan lalu (16/2).

“Konsumen akan lebih hati-hati dengan pengeluaran dan perusahaan smartphone juga bakal lebih hati-hati dalam menyusun strategi, sambil mengatur ulang pendekatan mereka terhadap pasar,” tambah dia.

Produsen gawai segmen bawah diperkirakan tertekan disebabkan peralihan pengeluaran konsumen ke area lain. Sedangkan gadget segmen premium diprediksi lebih tahan banting karena adanya tendensi dari sisi konsumen untuk memilki smartphone lebih tahan lama dan memiliki spesifikasi lebih baik.

“Di sisi lain, vendor-vendor gadget juga berfokus memperluas portofolio kelas atas mereka,” ujar dia.

Halaman: