iPhone, laptop, dan panel surya dikabarkan meledak di Lebanon, selain pager dan walkie-talkie. Berikut fakta sebenarnya.
“iPhone juga meledak di Lebanon,” kata salah satu warganet di X atau Twitter @mog_china. Deutsche Welle atau DW menyampaikan, informasi ini salah.
Berdasarkan penelusuran DW menunjukkan, gambar iPhone terbakar itu merupakan konten lama dan tidak ada hubungannya dengan insiden terkini di Lebanon. Gambar iPhone meledak itu berasal dari kantor berita Mesir Cairo24 pada Maret 2021.
“Insiden di Mesir itu menyebabkan kebakaran dan melukai seorang anak,” demikian dikutip.
Ada juga netizen yang membagikan informasi bahwa panel surya di Lebanon meledak. “Panel surya yang disabotase memicu kebakaran listrik yang signifikan. Lebih dari 500 orang dilaporkan terluka sejauh ini,” kata warganet menyertakan bendera Israel dan gambar panel surya dan rumah yang terbakar.
DW mengecek bahwa laporan tersebut salah. Tidak ada kasus yang terdokumentasikan mengenai ledakan panel surya dalam serangan terkini di Lebanon.
DW menemukan gambar yang mirip di situs pencarian informasi. Gambar panel surya meledak merupakan unggahan Institut Penelitian Keselamatan Kebakaran AS tentang keselamatan sistem fotovoltaik pada Februari 2020.
Sementara itu, gambar rumah terbakar merupakan unggahan pada Desember 2020. Ini merupakan insiden kebakaran di Kanada, bukan Lebanon.
Selain itu, warganet mengunggah informasi bahwa ada ledakan laptop di Lebanon pada 19 September. Netizen menambahkan narasi ‘Mossad tidak dapat dihentikan’.
DW menemukan bahwa gambar tersebut diunggah di Reddit pada 2021.
Sejumlah pager meledak di Lebanon pada 17 September. Sementara itu, beberapa walkie-talkie meledak di negara yang sama pada 18 September.
Ledakan itu mengakibatkan 29 orang meninggal dunia dan hampir tiga ribu orang luka-luka.
Sejauh ini, hanya pager dan walkie-talkie yang meledak di Lebanon menurut berita regional dan internasional. Hizbullah dan Iran sama-sama menganggap Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut, meski belum dipastikan.