Apple Punya 35 Pabrik di Vietnam, 24 Thailand dan 19 Malaysia, RI Hanya Satu
Apple memiliki 35 pabrik di Vietnam dan 19 di Malaysia per tahun lalu. Sementara di Indonesia, produsen iPhone ini hanya memiliki satu pemasok komponen.
Perusahaan asal Amerika itu mengajukan tawaran investasi US$ 100 juta atau Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.874 per US$), termasuk membangun pabrik aksesori. Namun hal ini ditolak oleh Kementerian Perindustrian atau Kemenperin.
Daftar pemasok Apple mewakili 98% pengeluaran langsung perusahaan untuk bahan, manufaktur, dan perakitan produk di seluruh dunia pada tahun lalu.
“Laporan tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas pemasoknya memiliki pabrik di Asia Tenggara, India, dan Asia Selatan,” demikian dikutip dari Vietnam Investment Review, pada April.
Di Vietnam, Apple menambah delapan mitra baru sehingga totalnya menjadi 35 per tahun lalu atau yang terbanyak di Asia Tenggara. Negara ini menggeser posisi Thailand. Rinciannya sebagai berikut:
- Vietnam 35
- Thailand 24
- Singapura 23
- Malaysia 19
- Filipina 17
Vietnam menempati peringkat keempat dalam daftar pemasok global Apple. Rinciannya sebagai berikut:
- Cina 158
- Taiwan 49
- Jepang 44
- Vietnam 35
- Amerika Serikat 26
- Korea Selatan 24
Jumlah pemasok Apple di Vietnam meningkat tajam selama delapan tahun terakhir. Negara ini merupakan rumah bagi pemasok utama Apple seperti Foxconn, Luxshare, Samsung, Intel, dan LG.
Cina memimpin dalam daftar pemasok Apple dan berkontribusi 42% terhadap produksi tahunan perusahaan. Pemasok di negara ini menawarkan efisiensi biaya tinggi dan waktu penyelesaian produksi yang singkat, meskipun ada dampak perang dagang Amerika – Cina.
Vietnam memiliki pabrik-pabrik besar yang mengkhususkan diri dalam merakit perangkat Apple seperti AirPods, iPad, dan Apple Watch. Para analis memperkirakan negara ini menyumbang 20% dari seluruh produksi iPad dan Apple Watch, 5% dari MacBook, dan 65% dari AirPods pada 2025.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh bertemu dengan CEO Apple Tim Cook minggu lalu selama kunjungan dua hari pada April. Cook menyarankan untuk mempromosikan kerja sama dan investasi berkualitas tinggi.
Tim Cook juga berkomitmen meningkatkan pengeluaran pada pemasok yang berbasis di Vietnam, beserta dukungan untuk inovasi.
Perbandingan Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam
Di Indonesia, investasi Apple di kisaran Rp 2,8 triliun – Rp 3,3 triliun. Sementara total investasi di Vietnam 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun sejak 2019, menurut keterangan pers Apple di blog resmi.
Apple bekerja sama dengan organisasi-organisasi lokal untuk memasok air bersih dan energi bersih di sekolah-sekolah di perdesaan Vietnam.
"Dari bermitra dengan pemasok lokal hingga mendukung proyek air bersih dan kesempatan pendidikan, kami berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan di Vietnam," kata CEO Apple Tim Cook dalam keterangan pers, pada April.
Data Kemenperin menunjukkan jumlah perusahaan di Vietnam yang tergabung dalam rantai pasok global atau GVC Apple merupakan yang terbanyak yakni 35. Sementara di Indonesia hanya satu, yaitu di Bandung, Jawa Barat, yang memproduksi busa untuk Airpod Max.
Perusahaan Amerika itu memiliki 26 pemasok dengan 28 pabrik di Vietnam, menurut daftar 2022. Sebagian besar berlokasi di bagian utara, sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rantai pasok yang ada di Cina selatan.
Vietnam Utara juga secara historis merupakan pusat pembuatan produk elektronik, serta memiliki tenaga kerja yang murah dan terampil.
Apple menyebut sudah menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja di Vietnam.
Apple Mau Bangun Pabrik di Indonesia
Tawaran investasi Apple terbaru yakni US$ 100 juta atau Rp 1,6 triliun (kurs Rp 15.826 per US$) selama dua tahun. Berdasarkan proposal yang diajukan oleh Apple, investasi ini terdiri dari:
- Pembangunan pusat pengembangan
- Memproduksi komponen aksesori gadget, khususnya Airpod Max
- Melanjutkan program Apple Academy
Selain itu, produsen iPhone ini sudah membangun tiga Apple Academy di Indonesia, yakni:
- Apple Developer Academy di Binus BSD, Serpong, Tangerang
- Apple Developer Academy di Universitas Ciputra di Surabaya
- Apple Developer Academy di Infinite Learning di Batam
Eks Menteri Kominfo alias Kementerian Komunikasi dan Informatika yang kini bernama Komdigi, Budi Arie Setiadi menyebutkan nilai investasi ketiga Apple Academy itu Rp 1,2 triliun. Namun data Kemenperin Rp 1,71 triliun.
Jika merujuk pada kedua data tersebut, maka nilai investasi Apple di Indonesia ditambah dengan tawaran terbaru yakni Rp 2,8 triliun – Rp 3,3 triliun.
Apple mengajukan tawaran investasi baru kepada Kemenperin, karena iPhone 16 dilarang diperjualbelikan di Indonesia. Hal ini karena perusahaan belum memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian alias Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, penghitungan TKDN dapat dilakukan menggunakan tiga skema, yakni:
- Pembuatan produk di dalam negeri atau membangun pabrik
- Pembuatan aplikasi di dalam negeri
- Pengembangan inovasi di dalam negeri
Apple memilih skema pengembangan inovasi lewat membangun Apple Academy keempat di Bali yang nilainya sekitar Rp 300 miliar. Namun rencana ini tak kunjung direalisasikan, sehingga Kemenperin melarang perdagangan iPhone 16 di dalam negeri.
Namun akhirnya, Kemenperin menolak tawaran investasi Apple US$ 100 juta. Alasannya, belum memenuhi empat aspek berkeadilan sebagai berikut:
- Perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia
- Perbandingan investasi jenama handphone, komputer genggam, dan tablet atau HKT lain yang ada di Tanah Air
- Penciptaan nilai tambah dan penerimaan negara
- Penciptaan lapangan kerja dari realisasi investasi yang dihasilkan
"Berdasarkan hasil asesmen teknokratis, angka tersebut belum ‘ketemu’, belum memenuhi angka yang kami anggap berkeadilan," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (25/11).
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin sudah melakukan perhitungan angka yang dinilai berkeadilan bagi Apple dan Indonesia, mengingat keuntungan yang didapat dari penjualan produk perusahaan asal Amerika Serikat tersebut di pasar domestik cukup besar.
Menperin Agus turut mewajibkan Apple melunasi sisa komitmen investasi US$ 10 juta pada 2023. Sisa pelunasan komitmen ini, tidak menjadi bagian dari pembahasan proposal baru.