Tokopedia Ungkap Tiga Produk Paling Dicari selama Pandemi Corona

Tokopedia
Tampilan layanan kesehatan GoApotik di platform Tokopedia. Tokopedia mencatat ada tiga jenis kategori produk yang paling banyak dicari selama pandemi corona.
Editor: Ekarina
9/4/2020, 16.44 WIB

Perusahaan e-commerce Tokopedia menyatakan tiga kategori produk yang paling  banyak dicari selama Maret 2020 atau semenjak virus corona merebak di Indonesia. Produk tersebut antara lain yaitu produk  kategori kesehatan, keperluan rumah tangga, serta makanan dan minuman.

Perusahaan mencatat, pada kategori perawatan kesehatan dan pribadi, terjadi kenaikan transaksi hampir tiga kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya .

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan,  berdasarkan data internal perusahaan, nilai penjualan masker meningkat 197 kali dibanding bulan sebelumnya. "Hand sanitizer, vitamin dan masker adalah produk yang banyak dicari masyarakat di kategori kesehatan," ujar Nuraini dikutip dari siaran pers, Kamis (9/4). 

(Baca: Beda Strategi Shopee dan Tokopedia Sambut Ramadan di Tengah Pandemi)

Perusahaan bahkan mencatat ada satu waktu di mana dalam 42 menit, ada sekitar 72 ribu unit hand sanitizer habis terjual. Adapun pembeli hand sanitizer paling jauh berasal dari Merauke dengan jarak 3.700 kilometer.

"Sementara pada  kategori rumah tangga, produk yang paling diburu yakni disinfektan, tisu, dan air purifier," ujar Nuraini.

Pada kategori makanan dan minuman, pembeli paling banyak mencari produk daging sapi, jahe dan kurma. "Bahkan, lebih dari 100 ton daging sapi terjual di platform kami, sedangkan jumlah jahe yang terjual pun mencapai 60 ton selama bulan lalu," ujar dia. 

Saat ini jumlah mitra penjual di platform Tokopedia lebih dari 7,6 juta. Ia mengklaim, harga 250 juta produk yang diperdagangkan transparan, termasuk bahan pangan, produk kesehatan dan lainnya.

Dia juga menambahkan, perusahaan juga terus berupaya mendorong bisnis lokal tetap beroperasi secara online. "Ini terbukti dari peningkatan jumlah penjual baru pada kategori perawatan kesehatan dan pribadi hampir 2,5 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya," ujar dia. 

(Baca: Tokopedia, Bukalapak & Blibli Janji Blokir Akun yang Jual Mahal Masker)

Tokopedia juga memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tanpa harus ke luar rumah melalui promo bebas ongkos kirim (ongkir). Selama Maret 2020, total jarak pengiriman barang dengan bebas ongkir, yaitu lebih dari 2,5 juta kilometer atau  setara dengan 63 kali keliling bumi.

Selama pandemi berlangsung, Tokopedia juga membuka dua kanal donasi untuk para tenaga medis lewat fitur ‘Bantu Pejuang Covid-19’ dan halaman Checkout Tokopedia. Tercatat, hingga akhir Maret ada lebih dari 400 ribu masyarakat yang telah berdonasi dengan total nilai donasi mencapai lebih dari Rp 5 miliar.

Sanksi Toko

Untuk memberi kenyamanan pembeli, Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar pedoman perusahaan.

Pelanggaran tersebut di antaranya, menetapkan harga, judul, atau deskripsi yang tak wajar. "Kami juga melakukan sweeping berkala untuk memastikan produk yang dijual dalam platform Tokopedia sesuai dengan peraturan perusahan," ujar dia.

Nuraini mengimbau masyarakat, yang masih menemukan produk yang melanggar, melaporkannya melalui fitur ‘Laporkan’. Tools ini berada di pojok kanan atas setiap halaman produk. 

(Baca: E-commerce Antisipasi Distribusi Barang jika Akses Jabodetabek Ditutup)

Sementara terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pihaknya menyatakan telah melalukan sejumlah koordinasi. 

“Menanggapi Covid-19 dan karantina wilayah, meski akan ada perubahan operasional layanan pengiriman untuk beberapa daerah yang menerapkan PSBB, kami akan bekerja sama dengan para mitra logistik,” kata Nuraini kepada katadata.co.id, Rabu (8/4).

Hal ini untuk memastikan pengiriman barang sesuai pesanan. Ia juga menjamin pengiriman barang sesuai dengan protokol yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Perusahaan juga memastikan ketersediaan produk dan harganya tetap wajar. “Kami memotong biaya layanan 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain,” kata dia.

Reporter: Cindy Mutia Annur