Bareksa Catat Kenaikan Dana Kelolaan 5% di Tengah Pandemi Corona

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bareksa yakin minat investasi masyarakat tetap tinggi di tengah pandemi corona.
6/4/2020, 15.48 WIB

Platfrom investasi Bareksa mencatat kenaikkan jumlah dana kelolaan atau asset under management/AUM di tengah pandemi corona. Perusahaan itu pun yakin minat masyarakat untuk berinvestasi masih cukup tinggi.

CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menyebut jumlah investor perusahaan terus naik. "Saat ini telah lebih dari 800 ribu atau sekitar 43% dari jumlah investor reksadana di Indonesia," ujar Karaniya dalam siaran pers, Senin (6/4).

Itu lantaran kinerja reksa dana cukup stabil dengan imbal hasil rata-rata di atas 6% dalam satu tahun terakhir.  Perusahaan pun mencatat dana kelolaan naik 5% pada Maret lalu dibanding Februari 2020. 

Sebelumnya, Karaniya mengatakan AUM Bareksa meningkat 20% dibanding akhir tahun lalu menjadi lebih dari Rp 2 triliun pada 15 Maret 2020.  Dibanding Februari 2020, AUM Bareksa naik 12%. Padahal, IHSG pada periode yang sama anjlok 17%. 

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK mencatat total AUM Februari 2020 anjlok 3,1 % secara year to date (YTD) menjadi Rp 2,28 triliun. Namun, AUM jenis reksadana pasar uang justru meningkat 10,4% menjadi Rp76,4 triliun per akhir Februari 2020.

(Baca: IHSG Anjlok Imbas Corona, Transaksi Aplikasi Investasi Justru Melonjak)

Perusahaan pun menggandeng OVO meluncurkan inisiasi #InvestasiLawanCorona untuk mengajak masyarakat berinvestasi sekaligus berdonasi. Selain itu, perusahaan juga menyediakan platform investasi emas.

Fitur jual beli emas secara online dengan fasilitas titipan itu bisa menjadi alternatif investasi yang aman (safe haven). Apalagi pandemi corona bisa beresiko menimbulkan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Dengan program #InvestasiLawanCorona, Bareksa berharap masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dan menguatkan pasar modal. Di sisi lain, masyarakat bisa berdonasi untuk membantu pemerintah memerangi pandemi corona.

Untuk setiap transaksi reksa dana dan emas minimal Rp300 ribu, Bareksa dan OVO akan menyumbangkan Rp50 ribu. "Program ini juga akan diberlakukan untuk mendukung rencana pemerintah menerbitkan pandemic bonds," ujar Karaniya.

Inisiasi ini, ia melanjutkan, akan berlangsung selama satu bulan, dengan kode promo LAWANCORONA. Dari total dana yang terkumpul, sebanyak 30% akan dibelikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di sejumlah rumah sakit rujukan. Bantuan akan disalurkan melalui WeCare.id, perusahaan sosial yang memfokuskan diri di bidang medis.

Sedangkan, 70% di antaranya akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menyalurkan paket pangan dan kesehatan bagi warga kurang mampu yang terdampak Covid-19. Mereka yang berhak mendapat bantuan yaitu pengemudi ojek online dan para pekerja harian.

(Baca: Tahun Ini, OVO Luncurkan Fitur Paylater dan Investasi)

Reporter: Cindy Mutia Annur