Strategi Grab Dorong Pendapatan Mitra di Tengah Pandemi Corona

grab
Ilustrasi Mitra Grab
Penulis: Desy Setyowati
30/3/2020, 20.36 WIB

Pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online di Indonesia anjlok hingga 80% akibat pandemi corona, berdasarkan data Gabungan Aksi Roda Dua (Garda). Grab menyiapkan strategi untuk mendorong permintaan layanan, sehingga bisa meningkatkan pendapatan mitra.

Group CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan, pandemi corona berpengaruh terhadap keuangan mitra pengemudi dan merchant. “Prioritas utama kami yakni memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap individu yang tergabung dalam platform kami,” kata dia dalam siaran pers, hari ini (30/3).

Salah satunya, memberikan pendanaan secara langsung kepada merchant GrabFood terpilih. Decacorn asal Singapura ini juga akan bermitra dengan pihak ketiga terkait program pemasaran mitra tersebut.

(Baca: Susul Gojek, Petinggi Grab Sumbang 20% Bantu Mitra Terdampak Corona)

“Dengan memastikan ketahanan merchant, kami tidak hanya memenuhi peningkatan permintaan dari pengantaran makanan selama masa krisis ini, tapi juga memberikan lebih banyak peluang penghasilan bagi mitra pengemudi kami,” kata Regional Head of Operations Grab Russel Cohen.

Sekadar informasi, Garda mencatat layanan pesan-antar makanan seperti  GoFood dan GrabFood naik 10-20% pada periode yang sama. Namun, peningkatan ini terbatas karena banyak pusat perbelanjaan ataupun mitra penjual (merchant) yang tutup.

Karena itu, Grab berfokus mendorong bisnis mitra GrabFood supaya permintaan layanan mitra pengemudi bisa meningkat. (Baca: Pendapatan Pengemudi Taksi dan Ojek Online Anjlok 80% Akibat Corona)

Perusahaan juga memberikan pedoman untuk penanganan dan pengemasan termasuk segel makanan yang benar. Di Indonesia, Grab menyediakan 2.000 termometer tembak digital dan Kartu Keterangan Pengiriman GrabFood bagi merchant untuk mencatat tanggal, waktu, nama, dan suhu tubuh karyawan yang menyiapkan makanan.

Lalu, memperkenalkan layanan pengantaran tanpa kontak. Selain itu, membagikan hand sanitizer, semprotan disinfektan untuk mobil, dan lebih dari 1 juta masker bagi mitra pengemudi dan pengantaran.

Perusahaan juga bakal memberikan pelatihan ulang kepada mitra pengemudi untuk melayani permintaan pemesanan makanan dan kebutuhan pokok harian.

“Itu akan memberikan peluang penghasilan bagi para mitra melalui platform Grab,” demikian dikutip dari siaran resmi perusahaan. (Baca: Grab Beri Bantuan hingga Rp 3 Juta per Mitra Pengemudi Positif Corona)

Untuk layanan lainnya, Grab akan memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke lebih banyak negara dalam beberapa minggu ke depan. Saat ini, GrabMart baru tersedia di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

Rencanannya, layanan itu akan diperluas ke lebih banyak kota dan negara termasuk Filipina, Myanmar dan Kamboja dalam beberapa minggu mendatang. Pengguna dapat menggunakan GrabMart untuk membeli bahan pokok di swalayan, toko serba ada, dan apotek tanpa harus meninggalkan rumah.

Di Indonesia, pelanggan juga dapat memanfaatkan GrabFresh yang bekerja sama dengan HappyFresh untuk membeli produk segar seperti sayuran, buah, dan daging. (Baca: Gojek dan Grab Sebut Order GoFood dan GrabFood Naik meski Ada Corona)

Selama beberapa minggu ke depan, layanan concierge on-demand, GrabAssistant akan diperluas ke beberapa kota baru di Filipina, Indonesia dan Thailand. Bahkan, layanan ini akan diluncurkan kembali di Vietnam.

Layanan GrabAssistant berbeda dari GrabMart, di mana pelanggan dapat meminta bantuan mitra pengantaran untuk menangani kebutuhan mendesak atau membeli produk di toko-toko yang tidak terdaftar di GrabMart. Hal ini untuk mendukung kampanye #dirumahaja.

(Baca: Corona Mewabah, Gojek & Grab Beri Pengemudi Bantuan Keuangan & Masker)