Bangun Lebih dari 27 Ribu BTS, Tri Siap Adopsi 5G

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi. PT Hutchison 3 Indonesia mengklaim telah membangun 27 ribu Base Transceiver Station (BTS) sejak 2007.
Editor: Agustiyanti
12/2/2020, 18.47 WIB

Perusahaan operator telekomunikasi, PT Hutchison 3 Indonesia atau Tri mengklaim telah membangun 27 ribu Base Transceiver Station (BTS) sejak 2007 hingga saat ini. Melalui pembangunan jaringan BTS tersebut, perusahaan opitmistis mampu mengadopsi jaringan generasi kelima (5G).

Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan, perusahaan bakal membangun lebih banyak BTS tahun ini dan melakukan fiberisasi dalam rangka mempersiapkan jaringan 5G. Namun, perusahaan masih menunggu peta jalan dari pemerintah terkait implementasi 5G.

"Yang pasti kami sudah siap dengan equipment dan jaringan kami, semuanya sudah siap untuk 5G," ujar Danny dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/2)

Danny mengatakan, perusahaan hingga kini masih belum menentukan apakah implementasi 5G bakal ditargetkan bagi korporasi atau konsumen komersial. Namun, pihaknya akan belajar dari unit bisnis Hatchison Group di Inggris dan Italia. Kedua negara itu sudah menggelar jaringan 5G. 
Menurut dia, implementasi 5G sebenarnya bisa dilakukan lebih efisien dengan berbagi infrastruktur atau infrastructure sharing bersama operator lain. Perusahaan pun berharap, dapat mendukung mekanisme tersebut.
 
 
"Operator bisa lebih untung, penetrasinya (jaringan baru) dapat lebih luas dan harga bisa lebih murah ke pengguna," terang dia. 
 
Ia pun memastikan perusahaan sudah siap berkonsolidasi dengan perusahaan lain jika sudah ada kepastian hukum dari pemerintah. "Tapi kita harus punya kepastian terlebih dahulu," ujar dia.
Hingga saat ini perusahaan telah memiliki total 41 juta pengguna, di mana sekitar 32 juta di antaranya adalah pengguna aktif. "Tahun ini kami targetkan, pertumbuhan pengguna mencapai double digit," ujar Danny.
 
Sebagai informasi, 3 Indonesia telah membangun lebih dari 9 ribu BTS selama 2019 yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Jaringan perusahaan telah menjangkau 200 juta pengguna di 300 kabupaten, 3 ribu kecamatan, dan 33 ribu desa di seluruh Indonesia. 
 
3 Indonesia bakal mempersiapkan jaringan untuk masuk ke wilayah Indonesia bagian Timur di tahun ini.  Targetnya, tahun depan perusahaan bisa mulai menjalankan jaringannya di wilayah tersebut.
 
Reporter: Cindy Mutia Annur