Xiaomi Anggarkan Rp 100 Triliun untuk Kembangkan Teknologi 5G dan AIoT

ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Pendiri dan CEO Xiaomi Lei Jun membuka peluncuran ponsel Xiaomi unggulan terbaru Mi 9 di Beijing, China, Rabu (20/2/2019).
3/1/2020, 08.51 WIB

Xiaomi merencanakan investasi sebesar 50 miliar yuan atau hampir Rp 100 triliun untuk pengembangan teknologi 5G dan artificial intelligence of things (AIoT) dalam lima tahun ke depan. Rencana tersebut berdiri di atas strategi “All in AIoT” yang dicanangkan tahun lalu.

Investasi besar-besaran tersebut disampaikan CEO Xiaomi Lei Jun melalui akun resminya di media sosial seperti Twitter: Weibo. “Kami perlu melanjutkan manfaat yang kami dapat dari AioT dan intelligent life ke dalam kemenangan mutlak pemanfaatan intelligent secara penuh, dan mengokohkan status kami sebagai raja di smart era,” tulis Lei seperti dikutip TechInAsia, Kamis (2/1).

Selain mencanangkan strategi “All in AIoT” tahun lalu, Xiaomi telah meluncurkan laboratorium 5G atas kerja sama dengan perusahaan pelat merah Tiongkok: China Telecom.

(Baca: Xiaomi Ungkap Rencana Tambah Investasi di Indonesia)

Di luar soal investasi AIoT dan 5G ini, Xiaomi baru saja mengumumkan masuknya petinggi baru di perusahaan. Xiaomi menarik mantan wakil presiden Lenovo dan kepala unit smartphone Lenovo di Tiongkok Chang Cheng sebagai wakil presiden barunya. Chang akan bertanggung jawab atas perencanaan produk ponsel di Xiaomi.

Adapun Xiaomi didirikan pada 2010. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini awalnya fokus pada penjualan ponsel namun kini telah memperluas bisnis ke kategori lain seperti smart TV, notebook, pembersih udara, dan drone.

Baru-baru ini, perusahaan meluncurkan Redmi K30 5G, yakni smartphone pertama dengan chipset Qualcomm Snapdragon 765G yang menawarkan modem 5G terintegrasi.

(Baca: Baru Setahun Masuk RI, Realme Jadi Merek Ponsel Terlaris Keempat)

Di pasar smartphone Tiongkok, Xiaomi menghadapi pesaing seperti Huawei, yang mendominasi dengan pangsa pasar 42% pada kuartal ketiga 2019. Huawei juga telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi 5G, baik di dalam maupun luar negeri.

Awal tahun lalu, pemerintah Tiongkok menetapkan artificial inteligence (AI), internet industri, IoT, dan 5G sebagai prioritas investasinya.