Startup digitalisasi warung “Warung Pintar” membidik ekspansi ke 10 kota di Jawa dan luar Jawa. Langkah ekspansi ini untuk mengejar target penambahan mitra dari 5 ribu warung saat ini menjadi 50 ribu warung tahun depan.

Sejauh ini, warung yang menjadi mitra startup ini masih tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Warung-warung tersebut bertransformasi dari warung tradisional menjadi warung yang menggunakan teknologi digital. Semua warung diklaim dalam kondisi aktif.

Co-Founder dan Vice President Smart Distribution Warung Pintar Christian Winata mengatakan, target 50 ribu warung tersebut memang cukup tinggi. Tapi, ia optimistis target bisa terealisasi lewat ekspansi ke luar Jabodetabek.

"Saat ini, kami sudah persiapan di Sumatra, ada juga di Sulawesi. Kami masih melihat kesiapan infrastruktur," ujar Christian di Jakarta, Kamis (19/12). 

(Baca: Warung Jadi Arena Baru Persaingan Unicorn)

Terkait rencana pendanaan di tahun depan, Christian masih enggan membeberkan. Warung Pintar terakhir kali mendapatkan US$ 27,5 juta dari pendaan seri B, pada awal 2019.

"Yang penting kami tingkatkan layanan dan kualitas produk. Pastinya ketika kualitas produk baik, semakin banyak yang mau membantu," kata dia. Adapun pendanaan, kata dia, paling besar dialokasikan untuk pengembangan produk.

Meskipun banyak startup bahkan startup unicorn yang merambah kerja sama dengan warung, Warung Pintar optimistis bisa terus berkembang dengan fokus bisnis yang berbeda. Ia menjelaskan, unicorn yang menyasar warung bertujuan untuk mengejar transaksi, sedangkan Warung Pintar berfokus pada pengembangan infrastruktur warung.

"Kami kembangkan manajemen gudang dan supply chain," kata dia. Dengan manajemen stok dan pemutusan rantai pasok dalam penyediaan barang di warung, harga barang akan menjadi lebih murah. Dengan begitu, konsumen akan lebih tertarik berbelanja di Warung Pintar.