Perusahaan teknologi yang menyediakan jasa mobile advertising Mobvista melihat prospek positif iklan di media sosial (medsos). Iklan berbentuk video berdurasi 5-10 detik di medsos diperkirakan akan menjadi tren periklanan, termasuk di Indonesia.
"Populasi Indonesia sangat banyak, ditambah penggunaan media sosial secara aktif akan menjadi peluang bagi brand dan marketer," kata Business Development Director Mobvista Asia Tenggara Vivi Wang, di Jakarta, Kamis (18/10).
Dengan besarnya generasi baru yang akan online melalui ponsel, kata dia, Indonesia diprediksi akan menjadi kontributor besar dalam miliaran pengguna internet. Maka itu, ia melihat potensi besar pengembangan iklan melalui medsos, di antaranya iklan berbentuk video pendek.
(Baca: Memotret Fenomena Buzzer dan Influencer Politik Indonesia)
Konten video singkat di YouTube, Instagram, Facebook, Whatsapp dan Tiktok semakin populer. Sebanyak 62% pengguna Instagram di Indonesia menggunakan fitur stories untuk menjelajahi konten dan hanya 38% yang menggunakan fitur feed.
Di sisi lain, Head of User and Content Operations Tiktok Indonesia Angga Anugerah Putera mengatakan sulit untuk menjelaskan pengaruh iklan video pendek Tiktok terhadap jumlah pengunduh Tiktok. Sebab, sejak awal, masyarakat telah mengetahui Tiktok merupakan platform yang fokus pada video-video pendek.
Namun, ia menilai, penggunaan video pendek untuk iklan cukup efektif bagi generasi milenial yang memiliki tingkat perhatian rendah pada iklan. Adapun video pendek yang diunggah oleh pengguna Tiktok bisa dilihat oleh 21 miliar viewer setiap bulannya.