Akui Data Penumpang Bocor, Malindo Air Lakukan Investigasi

ANTARA FOTO/M N Kanwa
Ilustrasi Lion Air. Anak perusahaan Lion Grup, Malindo Air, mengakui bahwa ada kemungkinan bocornya 21 juta data penumpangnya.
19/9/2019, 12.32 WIB

Anak perusahaan Lion Grup, Malindo Air, mengakui bahwa ada kemungkinan 21 juta data penumpangnya bocor. Saat ini tim internal perusahaan bersama penyedia layanan data eksternal Amazon Web Services (AWS) dan mitra e-commerce GoQuo tengah menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut.

PR & Communications Department Malindo Air Andrea Liong mengatakan, data pribadi penumpang perusahaan yang disimpan di cloud kemungkinan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Andrea mengatakan, perusahaan pun telah melakukan langkah guna dalam memastikan data penumpang tidak terganggu.

"Kami juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen serta telah melaporkan kejadian ini," ujar Andrea melalui siaran pers, Rabu (18/9).

(Baca: KNKT Bakal Umumkan Penyebab Kecelakaan Lion Air JT-610 pada November)

Malindo Air mengaku  tidak menyimpan rincian pembayaran setiap penumpang di dalam server perusahaan. Mereka juga mengklaim patuh pada ketentuan Standar Kartu Pembayaran Industri dan Standar Keamanan Data (Payment Card Industry/ PCI - / DSS).

"Kami patuh terhadap semua aturan berbagai otoritas baik lokal maupun luar negeri (internasional) termasuk CyberSecurity Malaysia," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur