PT Indosat Ooredoo dikabarkan akan menjual tiga ribu unit aset menara telekomunikasi senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun. Ketika dikonfirmasi, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk mengatakan, penjualan aset menara masih dalam tahap kajian.
Penjualan aset menara menjadi salah satu opsi pendanaan bagi Indosat. Hanya, Turina enggan menjelaskan secara rinci rencana penjualan menara tersebut. “Saat ini opsi tersebut masih dalam kajian. Apabila sudah ada informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kepada khayalak umum,” ujar Turina kepada Katadata, Kamis (11/7).
Adapun, tahun ini Indosat Ooredoo mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun. Mayoritas capex sebesar 87% akan digunakan untuk memperluas jaringan 4G-nya.
(Baca: Pendapatan Meningkat, Rugi Indosat Kuartal I Susut Jadi Rp 292 Miliar)
Ketika masih menjabat, President Director & CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter sempat mengatakan pengembangan jaringan tersebut menjadi bagian rencana strategis perusahaannya ke depan. Ini merupakan upaya untuk menghadirkan jaringan berkualitas video yang kompetitif bagi pelanggannya, di era komunikasi data saat ini.
“Kami ingin masyarakat dapat menikmati teknologi terkini dengan akses internet lancar, sehingga setiap pelanggan dapat memanfaatkannya untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Chris, Senin (25/3).
Indosat Ooredoo menyatakan berkomitmen untuk terus melanjutkan perluasan jangkauan jaringan 4G dengan menambah sekitar 18 ribu BTS 4G. Peningkatan jumlah BTS juga terhubung dengan jaringan fiber (fiberisasi) menjadi hampir 30 %.
(Baca: Indosat Cari Pendanaan Melalui Surat Utang hingga Rp 10 Triliun)