Pendapatan Meningkat, Rugi Indosat Kuartal I Susut Jadi Rp 292 Miliar
PT Indosat Tbk (ISAT) memperbaiki kinerjanya pada triwulan I-2019 ini dengan membukukan rugi bersih yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada triwulan I-2018, Indosat mencatatkan kerugian sebesar Rp 405,2 miliar, sedangkan di tiga bulan pertama tahun ini, rugi mereka turun menjadi Rp 292,50 miliar.
Membaiknya kinerja Indosat pada periode ini, didorong oleh peningkatan pendapatan perusahaan 4,96% menjadi Rp 6,04 triliun dari Rp 5,81 triliun pada triwulan I-2018. Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh segmen selular yang naik dari Rp 4,54 triliun menjadi Rp 4,85 triliun. Sedangkan pendapatan dari segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) mengalami penurunan dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 1,02 triliun.
Meski membukukan kenaikan pendapatan, namun Indosat masih membukukan rugi pada bottom line-nya. Hal itu disebabkan oleh jumlah biaya yang lebih besar dari pendapatan. Biaya pada triwulan I-2019 sebesar Rp 5,80 triliun atau hanya naik 0,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,76 triliun.
(Baca: Pendapatan Turun, Indosat Rugi Rp 2,4 Triliun pada 2018)
Beban paling besar dirasakan oleh Indosat berasal dari pos biaya penyelenggaraan jasa yang sebesar Rp 3,0 triliun, naik dari periode sebelumnya senilai Rp 2,8 triliun. Lalu biaya mereka yang cukup besar lainnya yaitu penyusutan dan amortisasi yang sebesar Rp 2,3 triliun, naik dari tiga bulan pertama 2018 yang hanya 2,0 triliun.
Ada pun, jumlah aset Indosat pada periode ini tercatat senilai Rp 55,6 triliun, naik dari Rp 53,1 triliun di periode yang sama tahun lalu. Aset mereka naik berasal dari Aset lancar senilai Rp 8,64 triliun, naik dari Rp 7,9 triliun. Aset lancar ini karena pos pada Kas dan Setara Kas mereka melonjat drastis menjadi Rp 2,22 triliun, sedangkan tahun lalu senilai Rp 1,04 triliun.
Berdasarkan keterangan resminya, basis pelanggan Indosat pada triwulan I-2019 tercatat sebesar 53,3 juta, menyusut sebesar 44,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan basis pelanggan tersebut juga diikuti dengan rata-rata tingkat churn yang terus menurun ke 8,2%.
(Baca: Ahmad Abdulaziz Al Neama Gantikan Chris Kanter Sebagai CEO Indosat)
Menurut pihak manajemen, turunnya basis pelanggan ini akibat implementasi aturan terkait registrasi kartu perdana yang diterapkan pada 2018 lalu. Tingkat churn yang rendah mencerminkan loyalitas pelanggan yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut.
Adapun, untuk mengurangi risiko perubahan mata uang asing (foreign exchange), Indosat melunasi seluruh porsi utang bank dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) pada triwulan I-2019. Meski begitu, jumlah liabilitas Indosat pada periode ini tetap bertambah dari Rp 41,0 triliun menjadi Rp 43,7 triliun.
(Baca: Frekuensi Diatur Oktober, Indosat dan XL Axiata Siapkan Jaringan 5G)