Riset: 81% Masyarakat Sadar Pentingnya Backup Data, Tapi Tak Dilakukan

Katadata
Ilustrasi. Menurut riset Deka Insight, 81% dari pengguna ponsel di Indonesia sadar akan pentingnya melakukan backup data. Namun, hanya sedikit dari pengguna itu yang melakukannya secara berkala.
Editor: Sorta Tobing
8/7/2019, 19.40 WIB

Masyarakat Indonesia masih tergolong jarang dalam membuat cadangan (backup) data di ponselnya. Padahal, Deka Insight dalam risetnya yang berjudul Indonesia Consumer Mobile Habit and Data Management Survey itu mencatat, 81% dari pengguna ponsel sadar akan pentingnya melakukan backup data

Riset itu mencatat, hanya 30% responden melakukan backup data lebih dari satu kali dalam tiga bulan. Lalu, 20% sebulan sekali, 17% melakukannya tiga kali dalam sebulan,  16% kurang dari satu kali dalam sebulan, 6% dua kali dalam sebulan, dan 11% lainnya.

Research Director Deka Insight Mamik S. Leonardo mengatakan, temuan tersebut menunjukkan masih minimnya penerapan masyarakat dalam melakukan backup data. "Mayoritas masyarakat Indonesia tahu pentingnya backup data. Tapi, kenyataannya mereka tidak melakukannya," ujar Mamik di Jakarta, Senin (8/7).

Ia melanjutkan, seharusnya backup data dilakukan sesering mungkin. Hal ini untuk meminimalisir kehilangan data yang kerap dialami oleh masyarakat di Indonesia. "Saya pikir, semakin sering melakukan backup itu semakin baik. Data akan semakin lebih aman," ujarnya.

(Baca: Hasil Riset: Apple Kuasai Pasar Smartphone Premium)

Pengguna ponsel, menurut dia, sebaiknya melakukan backup data secara berkala. "Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di ponsel kita dalam satu bulan, jadi sebaiknya sesering mungkin," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur