Potensi Ratusan Triliun, Pengumpulan Zakat Digital Makin Gencar

GO-PAY
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
27/5/2019, 16.00 WIB

Selain Baznas, instansi lain yang turut menggandeng uang elektronik GO-PAY adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar. Gerainya hadir di 36 pusat perbelanjaan di Jabodetabek, Bandara Soekarno-Hatta, serta tujuh gedung perkantoran di Jakarta.

 

“LAZ Al Azhar terbantu dengan kemudahan layanan dari GO-PAY, bisa memperluas jangkauan dan bisa diakses oleh semua komunitas Al Azhar. Baik murid, guru, karyawan, jamaah dan keluarga besar Al Azhar se-Indonesia," kata Kadiv Fundraising, Komunikasi, dan Kemitraan LAZ Al Azhar Anggriansyah.

 

Sementara itu, Kepala Komunikasi Korporat GO-PAY Winny Triswandhani menuturkan, fokus utama layanan zakat digital memang hendak mempermudah pembayar zakat (muzaki) untuk menunaikan sedekahnya secara daring.

 

“Pengguna GO-PAY bisa menyalurkan zakatnya selama Ramadan mulai dari 5 Mei sampai 4 Juni 2019. Berbagai kemudahan ini semoga dapat mendorong lebih banyak masyarakat membantu sesama,” ucap Winny kepada Tim Publikasi Katadata.

 

(Baca juga: Uang Elektronik Lindungi Pedagang Pasar dari Uang Palsu)

 

Terdapat instansi lain yang juga berkolaborasi dengan GO-PAY untuk mengumpulkan ZIS, yaitu Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu). Ini adalah lembaga zakat tingkat nasional di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

 

Kemitraan dengan Lazismu membantu memperluas jangkauan penghimpunan dana zakat melalui uang elektronik GO-PAY. Pasalnya, lembaga ini menjangkau sekitar 500 cabang se-Indonesia mulai dari tingkat kota hingga rukun tetangga (RT).

 

Direktur Utama Lazismu Hilman Latief sempat mengutarakan, pihaknya senantiasa mencari cara kreatif untuk mempermudah masyarakat yang hendak berdonasi. “Digitalisasi ekosistem ZIS LAZISMU turut meningkatkan transparansi kami sebagai lembaga zakat nasional,” katanya mengutip keterangan resmi GO-PAY.

 

(Baca juga: Pengusaha Mikro Minta Penyedia Layanan Uang Elektronik Siaga)

 

GO-PAY, mengutip survey Charities Aid Foundation 2018, menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama negara dengan penduduk paling dermawan. Tiga faktor yang menjadi penilaian utama, yakni kesediaan mendonasikan uang, membantu orang yang tak dikenal, serta kesediaan menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial.

 

Masyarakat yang dermawan dan didukung teknologi digital selayaknya membuat penyaluran ZIS menjadi lebih optimal, transparan, dan cepat. Sebab, donasi kita langsung masuk ke rekening lembaga pengelola dana amal tanpa potongan biaya serupiah pun.

Halaman: