Gojek optimistis akan tetap menjadi pemimpin pasar layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) setelah kedatangan FastGo, pesaing baru asal Vietnam. FastGo bakal masuk ke pasar Indonesia pada akhir tahun 2019.
VP Corporate Communication Gojek Kristy Nelwan menekankan, Gojek merupakan platform mobile on-demand terbesar di Indonesia. Meski, perusahaan yang dipimpin oleh Nadiem Makarim itu akan tetap bersikap terbuka.
“Kami senantiasa mendukung persaingan usaha yang dapat menciptakan industri yang sehat,” kata Kristy kepada Katadata.co.id, Selasa (21/5).
Dia menambahkan, Gojek juga tetap memastikan peluang pendapatan yang berkesinambungan bagi para mitra. Di pihak lain, Gojek juga tetap menjanjikan layanan prima bagi para konsumen.
(Baca: Gojek Tumbuh Pesat, Nadiem Akui Kewalahan Pimpin 4 Ribu Pegawai)
Sebelumnya, FastGo telah hadir di Singapura pada Maret 2019. Setelahnya, FastGo menyatakan bakal masuk ke pasar Indonesia, Thailand, dan Filipina pada akhir tahun ini.
Berdasarkan laporan Kr-Asia, aplikasi FastGo sudah tersedia untuk diunduh di App Store dan Google Play Store di Singapura. Di sana, pendiri sekaligus CEO FastGo Nguyen Huu Tuat menyampaikan bahwa layanannya akan lebih murah dibanding aplikator lain.
Kr-Asia pun membandingkan harga FastGo dengan Grab dan Gojek di Singapura. FastGo mengenakan tarif US$ 19,7 untuk 21,5 kilometer perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Sedangkan tarif Gojek dan Grab masing-masing hanya US$ 13 dan US$ 13,2 untuk jarak yang sama.
Bedanya, FastGo melalui pernyataan resminya pada Maret lalu menyampaikan bahwa tarifnya bersifat tetap. Berbeda dengan Gojek dan Grab yang mengadopsi tarif dinamis yang bisa naik turun sesuai permintaan pada lokasi dan waktu tertentu.
(Baca: Peluang FastGo Bersaing dengan Gojek dan Grab di Indonesia)
FastGo yang didirikan pada 2018 lalu dan sudah memiliki sekitar 60 ribu mitra pengemudi di Vietnam. Di negara asalnya, FastGo juga meluncurkan layanan naik helikopter bernama FastSky. Layanan seperti ini sempat disediakan oleh Grab di Jakarta, Indonesia pada 2017.
Sementara itu, pihak Grab belum memberikan keterangan apapun terkait kabar FastGo yang bakal masuk ke Indonesia.