Grab Singapura akan kenakan denda sebesar S$ 4 atau sekitar Rp 41 ribu jika penggunanya membatalkan pesanan setelah lima menit. Aturan ini akan diberlakukan mulai Senin, 11 Maret 2019 mendatang.
Denda yang sama juga akan diberlakukan bagi pengguna layanan ride-sharing service GrabShare yang membatalkan pesanan setelah tiga menit dari waktu booking. Sebab, dikhawatirkan pengemudi saat itu telah bergerak menuju pengguna.
Saat ini, pengguna Grab dikenakan biaya sebesar S$ 5 atau sekitar Rp 52 ribu jika membatalkan perjalanan untuk ketiga kalinya dalam tujuh hari. “Kami percaya bahwa pembaruan ini membuat pembatalan pesanan menjadi lebih adil bagi semua orang,” ujar Grab dalam situsnya pada Ahad (3/3) lalu.
Grab mengatakan bahwa pihaknya memperbarui kebijakannya tersebut untuk memberi fleksibilitas kepada penumpang yang membatalkan pemesanan, serta memastikan mitra pengemudi juga mendapat kompensasi yang cukup besar atas waktu dan upaya mereka.
(Baca: Setelah Jadi Decacorn, Grab Fokus Integrasikan Platform )
Sebagai informasi, pengemudi akan menerima 100 % dari biaya denda sebagai kompensasi atas waktu yang telah mereka habiskan di jalan. "Kami berharap pembaruan kebijakan ini dapat mempengaruhi kurang dari 1 % dari pemesanan kami, karena mayoritas penumpang tidak berubah pikiran setelah pemesanan," kata Grab.
Biaya denda sebesar S$ 4 juga akan berlaku bagi penumpang yang membuat pengemudi terlalu lama menunggu. Setelah menunggu lebih dari lima menit, pengemudi GrabCar akan diizinkan untuk membatalkan perjalanan. Sementara bagi pengguna GrabShare yang tarifnya lebih murah, waktu tunggu pengemudi dibatasi hanya tiga menit.
"Jika pengemudi Anda memutuskan untuk menunggu Anda di luar periode ini, biaya tambahan waktu tunggu akan dikenakan sesuai standar yang berlaku," kata Grab.
Grab menjelaskan, penumpang tidak akan dihukum dua kali dalam pemesanan yang sama. Penumpang hanya akan dikenakan biaya untuk pembatalan yang terlambat atau karena tidak muncul tepat waktu, dan tidak keduanya sekaligus.
(Baca: Grab Bangun Infrastruktur Digital dan Pusat Riset di BSD City)
Biaya denda akan dipotong secara langsung dari saldo GrabPay pelanggan atau kartu kredit/debit pengguna. Sementara untuk penumpang dengan pembayaran tunai, biaya akan ditambahkan secara otomatis ke ongkos perjalanan mereka berikutnya.
Grab juga mendorong para penumpangnya untuk check-in dengan pengemudi mereka jika ada hambatan lalu lintas yang padat atau kendala lainnya. "Teknologi kami memberi kami informasi tentang lokasi pengemudi-mitra dan penumpang, yang akan membantu kami dalam memutuskan permintaan pembatalan biaya secara sepihak jika perlu," tambah Grab.
Penumpang yang merasa bahwa mereka telah diperlakukan tidak adil, dapat melaporkan kejadian tersebut ke Grab melalui pusat bantuan dalam aplikasi.
Menurut Grab, tenggat waktu lima menit dinilai sudah cukup lama bagi pengguna untuk memutuskan apakah akan membatalkan perjalanan atau tidak. "Kebijakan yang ditingkatkan akan memberikan kompensasi yang sepatutnya untuk waktu dan bahan bakar yang dihabiskan," kata Grab.