Startup Kesehatan Halodoc Raih Pendanaan Rp 920 Miliar

Antara
Petugas medis menyenakan sarung tangan dan masker di Rumah Sakit Husada, Jakarta.
Editor: Pingit Aria
4/3/2019, 12.25 WIB

Platform kesehatan Halodoc meraih pendanaan seri B sebesar USD 65 juta atau sekitar Rp 920 miliar yang dipimpin oleh UOB Venture Management. Tambahan modal ini akan digunakan untuk pengembangan layanan kesehatan dengan menggandeng lebih banyak mitra penyedia jasa dan asuransi.

Founder dan Chief Executive Officer Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, platformnya tumbuh pesat selama dua tahun terakhir. Potensi ini ia manfaatkan untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan konvensional, serta menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. 

“Investasi dan kerja sama strategis ini memungkinkan kami untuk mempercepat upaya dalam pembangunan platform digital yang dapat meningkatkan akses dan kenyamanan bagi jutaan pengguna di Indonesia,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (4/3). 

Jonathan menyebut, hingga saat ini Halodoc telah memberikan layanan kesehatan bagi dua juta pengguna setiap bulan, di mana setengah penggunanya berada di luar Pulau Jawa. Jumlah tersebut diklaimnya meningkat 2.500% dibanding 2018.

(Baca: Marketplace Kerajinan Lokal Qlapa Gulung Tikar)

Berdasarkan data Frost and Sullivan, nilai industri kesehatan di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 21 triliun pada 2019, meningkat dari US$ 7 triliun di 2014. Maka, Halodoc punya visi untuk mentransformasikan sektor kesehatan melalui pemanfaatan teknologi yang mutakhir.

Managing Director dan CEO UOB Venture Management Kian-Wee Seah mengatakan, visi Halodoc adalah menggunakan teknologi untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang terbatas di negara yang luas seperti Indonesia.

“Investasi kami di Halodoc ini merefleksikan pendekatan investasi bertanggung jawab untuk mendukung kemajuan ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Sebagai informasi, pendanaan ini merupakan yang terbesar kedua bagi Halodoc sejak platform tersebut didirikan pada April 2016. 

Selain bersama UOB Venture Management, pendanaan ini juga dilakukan dengan beberapa investor baru lainnya seperti Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan WuXi AppTec serta beberapa investor Halodoc terdahulu.

(Baca: Tiga Sektor Penyumbang Unicorn Prediksi Rudiantara )

Sebagai informasi, Halodoc telah bekerja sama dengan lebih dari 1.400 rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di  Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Dengan adanya kerja sama ini, dapat memangkas waktu tunggu penggunanya di apotek serta memanfaatkan kemudahan layanan asuransi pada kunjungan ke rumah sakit. 

Lewat platform kesehatan ini, pengguna dapat melakukan komunikasi langsung ke lebih dari 20 ribu dokter berlisensi di Indonesia, kapanpun dan dimanapun. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pemesanan cek laboratorium yang dapat dilakukan di rumah serta melakukan pemesanan obat melalui aplikasi di 1.300 apotek rekanan yang dapat diantar dalam waktu kurang dari 1 jam. 

Dengan visi yang sama terkait masa depan industri kesehatan, Halodoc sebelumnya juga telah berkerjasama dengan beberapa investor seperti Openspace Ventures, Grup Clemont, Blibli.com, InvesIdea, serta dengan Grup Gojek melalui fitur Go-Med.

Reporter: Cindy Mutia Annur