Sektor Telekomunikasi Jadi Salah Satu Penyumbang Terbesar PNBP 2018

Kominfo
BAKTI Kominfo menyerahkan tiga ponsel satelit kepada Kepala Balai Monitoring Spektrum Mataram, Senin (6/8).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
16/1/2019, 11.28 WIB

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membukukan pendapatan Rp 2,98 triliun pada 2018. Alhasil, BAKTI berada di urutan kedua dari 244 Badan Layanan Umum (BLU) penyumbang pendapatan terbesar pada tahun lalu.

Tahun ini, pendapatan BAKTI ditarget naik 6% menjadi Rp 3,17 triliun. "Sektor telekomunikasi adalah salah satu sektor penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar untuk negara," kata Direktur Utama BAKTI Anang Latif dalam siaran pers, Rabu (16/1).

Ia menjelaskan, sebagian PNBP sektor telekomunikasi merupakan PNBP Universal Service Obligation (USO). Pendapatan ini dipungut dari 1,25% pendapatan kotor setiap operator telekomunikasi, yang dikelola langsung oleh BAKTI.

Dana USO digunakan untuk membangun 5 ribu Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) Indonesia hingga 2020. "BAKTI selalu mengutamakan bagaimana layanan telekomunikasi dan internet bisa secepatnya dinikmati oleh masyarakat yang belum pernah terima sinyal dengan kualitas yang memadai," ujarnya.

(Baca: Dipercepat, Kominfo Siap Rilis Aturan 5G Tahun Ini)

Anang menjelaskan, tugas utama BAKTI adalah mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. BLU di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini berupaya untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati