Penyedia layanan on-demand, Go-Jek mulai membuka pendaftaran untuk mitra pengemudi Go-Car di Singapura. Berbeda dengan Indonesia dan Vietnam, ojek memang tidak diperbolehkan beroperasi di Singapura.
Hanya, belum ada keterangan mengenai target operasional dan jumlah mitra yang akan direkrut. "Kami berencana hadir di Singapura dengan layanan perjalanan kami, Go-Car, dan Anda diundang untuk ikut serta dalam peluang menjadi salah satu yang pertama berkendara bersama kami!" demikian dikutip dari situs resmi Go-Jek Singapura, Selasa (30/10).
Dalam keterangannya, Go-Jek menyampaikan bahwa perusahaan fokus merekrut mitra berkualitas. Hanya, tidak diperinci persyaratan untuk menjadi mitra Go-Car di sana. "Kami dikenal atas komitmen kami untuk memiliki dampak positif pada komunitas mitra di negara-negara tempat kami beroperasi," demikian dikutip.
Selain itu, Go-Jek memperkenalkan diri sebagai penyedia layanan on-demand yang ditopang oleh beragam teknologi. "Kami berharap bisa menggunakan teknologi kami untuk membawa efisiensi dan produktivitas yang lebih kepada (masyarakat) Singapura," demikian dikutip.
(Baca juga: Kenapa Go-Jek Mendahulukan Vietnam dan Thailand Ketimbang Singapura?)
Go-Jek memang sempat dikabarkan hadir di Singapura pada bulan ini. Go-Jek pun disebut-sebut melobi operator taksi terbesar di Singapura yang sempat berkolaborasi dengan Uber, ComfortDelGro. Hal ini karena pemerintah Singapura melarang kendaraan roda dua sebagai transportasi umum.
Go-Jek juga sudah membuka kantor di Singapura sejak awal 2018. Vice President Data Science Go-Jek Misrab Faizullah-Khan mengatakan, pendirian kantor tersebut bertujuan untuk penelitian data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. "Hal ini termasuk untuk mengelola kenaikan tarif di waktu ramai (surge pricing)," kata dia dikutip dari Straits Times.
Adapun Go-Jek sudah memperkenalkan brand baru: Go-Viet untuk Vietnam dan Get untuk Thailand. Keduanya dikelola oleh tim manajemen sekaligus pendiri lokal, dengan didukung keahlian, teknologi, serta investasi dari Go-Jek.
"Kami percaya masing-masing tim lokal memiliki pengetahuan dan keahlian untuk memastikan kesuksesan bisnis di Vietnam dan Thailand," kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam siaran pers.