60% BTS yang Rusak Akibat Gempa dan Tsunami Palu Telah Pulih

ANTARA FOTO/Biropers-Kris
Presiden Joko Widodo mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Presiden memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Penulis: Pingit Aria
5/10/2018, 18.26 WIB

Jaringan telekomunikasi di Palu dan Donggala berangsur pulih setelah gempa 7,4 magnitudo dan tsunami menghantam wilayah tersebut pada Jumat (28/9) lalu. Satu pekan setelah bencana, sebanyak 60% Base transceiver station (BTS) yang terdampak sudah kembali normal.

Hal tersebut dipengaruhi oleh mulai pulihnya sistem jaringan transmisi yang mendukung keseluruhan BTS operator seluler. “Selain itu, pemulihan ini juga dipengaruhi oleh berangsur pulihnya pasokan listrik di Palu,” kata Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (5/10).

Pemulihan performa BTS pascabencana ini tidak terlepas dari kerja tim recovery dari ketiga operator seluler dengan dukungan dari tim di bawah pimpinan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Kominfo, Ismail. 

(Baca juga: Sri Mulyani: Bencana Gempa Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III)

Sebelumnya, Menteri Kominfo Rudiantara telah menunjuk Ismail untuk menjadi penanggung jawab percepatan pemulihan infrastruktur dan layanan sektor Kominfo pascabencana gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah melalui Surat Keputusan Menteri  No 773 Tahun 2018. 

Hingga hari ini, jumlah telepon satelit yang telah didistribusikan ke posko-posko pengungsian berjumlah 64 unit, masing-masing 31 unit di termin pertama dan 33 unit di termin kedua. Sementara jumlah perangkat internet satelit yang sudah berfungsi di lokasi bencana mencapai 10 unit yang dipasang di 10 tempat.