Teknologi robotik tak lagi menjadi monopoli negara-negara maju. Melalui Saft7Robotics, sekelompok anak muda Indonesia pun bisa membuat robot yang menarik perhatian internasional.
Saft7Robotics merupakan salah satu delegasi Indonesia untuk mengikuti festival seni kreatif dan teknologi South by Southwest (SXSW) di AS pada Maret 2018 lalu. "Selama pameran itu kami ngobrol dengan (perusahaan asal) tiga negara Jepang, AS, dan Tiongkok," ujar CEO & Pendiri Saft7Robotics Firmansyah Saftari kepada Katadata di Jakarta, Kamis (26/7). "Mereka minta dikirimkan beberapa produk hand robotic."
Saft7Robotics merupakan spesialis pembuat robot custom. Bila kebanyakan robot dibuat kaku, produk Saft7Robotics bisa diutak-atik. Dengan begitu, robot yang semula gerakannya terbatas, bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna.
Saft7Robotics juga dapat membuat robot edukasi. Adapun produk edukasi pertama yang dibuat oleh Saft7robotic adalah robot lengan (arm robotic) pada 2015 lalu.
Penggunaan robot edukasi ini terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, pengguna merakit sendiri robotnya. Setelahnya, pengguna bisa mempelajari cara kerja robot lewat microcontroller. Dari situ, pengguna bisa mempelajari mekanik gerakan robot hingga coding atau pemrograman. "Mereka bisa memodifikasi atau menambah sensor," ujarnya.
(Baca juga: Bos Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak Jadi Orang Terkaya RI)
Robot edukasi ini juga dilengkapi dengan bluetooth, sehingga bisa dikendalikan lewat ponsel pintar (smartphone). Bahkan, robot ini memungkinkan untuk dipasang modul Internet of Things (IoT) sehingga bisa dikontrol jarak jauh, bahkan dari negara lain.
Robot Saft7robotic dibuat dengan bahan akrilik sehingga harganya lebih terjangkau bagi pelajar ataupun mahasiswa. Saat ini, sekitar 300 robot Saft7robotic telah terjual seharga Rp 1,6 juta.
Saft7robotic memiliki delapan reseller yang menjual robotnya melalui e-commerce seperti Bukalapak atau Tokopedia. Selain robot, Saft7robotic menjual buku mengenai pembuatan robot yang sudah terjual 4 ribu eksemplar.
Tak hanya itu, Saft7robotic juga merakit alat simulasi berkendara pada acara Pocari Sewat Lunar Dream Project 2016, Djarum Black Xperience 2016, dan Intel Indonesia 2017; Page Turn Robot 2016; GPS Tracker untuk keperluan Haji dan Umroh pada 2016; serta, proximity wall Java Jazz Festival 2017 dan IDBYTE 2017.
(Baca juga: Fintech Akseleran Fokus Garap Pembiayaan UKM)
Saftari bercerita, pekerjaan membuat miniatur untuk acara-acara ini sudah ia lakoni sejak duduk di bangku kuliah pada 1992. Bahkan, ia pernah membuat replikasi pesawat penumpang N-250 yang dirancang BJ Habibie pada 1995. Baru pada 1997, ia bersama dua rekannya membuat PT Karana Digi Aplika.
Saat itu, usaha yang ia rintis bergerak di bidang jasa pemasangan jaringan internet komputer di perkantoran. Meski begitu, ia dan rekan-rekannya memang hobi merakit robot hingga akhirnya mereka bisa membuat arm robotic pada 2015.