Konser diva asal Kanada Celine Dion di Jakarta telah berjalan lancar pada Sabtu (7/7) lalu. Lebih dari 5.000 penonton menyaksikan konser di Sentul International Convention Center (SICC) itu. Promotor konser tersebut PK Entertainment menunjuk anak usaha Go-Jek, yakni Loket untuk menangani pertiketan.
Dengan harga tiket mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 25 juta, maka Loket harus memastikan konser ini bersih dari peredaran tiket palsu. Mereka menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) Card Ticket untuk memastikan keaslian tiket dari semua penonton yang hadir.
"Kami ingin memastikan promotor meraih pendapatan yang optimal lewat proses penjualan tiket yang aman dan transparan," kata Vice President Marketing Loket Ario Adimas dalam siaran pers, Ranu (11/7).
Ia menyampaikan, penggunaan RFID merupakan salah satu bentuk komitmen untuk memberi pengalaman terbaik bagi penonton. "Dalam setiap event, kami menyesuaikan layanan dan teknologi dengan kebutuhan penyelenggara.”
(Baca juga: Valuasi Go-Jek Dekati Grab yang Telah Beroperasi di 8 Negara)
Dalam konser perdana Celine Dion di Indonesia itu, Loket mengelola tiga lini layanan yakni distribusi tiket, manajemen tiket dan pengunjung. Alhasil, anak usaha Go-Jek ini memiliki rekaman data seluruh pengunjung konser bertajuk 'Celine Dion's Live Tour 2018' tersebut.
Ario mengatakan, promotor bisa menganalisa kecenderungan perilaku konsumen melalui data tersebut. 'Ini sebagai bekal untuk mengoptimalkan penyelengaraan acara berikutnya," ujarnya. Adapun, Loket mengerahkan 140 personil untuk memastikan manajemen pengunjung berjalan dengan tertib selama konser berlangsung.
Loket merupakan perusahaan penyedia layanan ticketing yang didirikan sejak 2013. Perusahaan ini diakuisisi oleh Go-Jek pada Agustus 2017 untuk menyediakan dan mengelola layanan Go-Tix. Dengan demikian, Go-Tix menjadi salah satu sarana distribusi tiket dari Loket.