Oath Inc. yang memayungi Yahoo mengumumkan aplikasi pesan instan Yahoo Messenger akan ditutup permanen mulai 17 Juli mendatang. Yahoo belum menawarkan produk pengganti pelopor aplikasi chatting yang hadir jauh sebelum WhatsApp itu.

"Kami masih melanjutkan eksperimen dengan layanan dan aplikasi terbaru, salah satunya adalah aplikasi pesan instan grup undangan yang disebut Yahoo Squirrel," tulis Yahoo dalam pernyataan resminya, Sabtu (9/6) lalu.

Squirrel adalah aplikasi pesan instan eksklusif di mana pengguna hanya bisa masuk ke dalam grup atau chatroom tertentu melalui undangan. Saat ini, aplikasi Yahoo Squirrel masih dalam format beta dan mulai diuji coba bulan lalu. 

(Baca juga: Sinarmas Gandeng Yahoo Jepang Dirikan Perusahaan Modal Ventura)

Yahoo tidak pernah membeberkan jumlah pengguna aktif Yahoo Messenger. Namun secara teori, setiap pengguna yang mengakses layanan Yahoo akan otomatis log-in ke Yahoo Messenger. Jika dikalkulasi secara akumulatif selama 20 tahun terakhir, Yahoo mengklaim ada ratusan juta orang yang menggunakan layanannya.

Yahoo juga tidak menjelaskan alasan penutupan Yahoo Messenger. Kemungkinan faktornya adalah dominasi aplikasi pesan instan milik Facebook, yakni WhatsApp dan Messenger serta aplikasi lain seperti LINE, WeChat atau Snapchat.

"Karena lansekap komunikasi terus menerus berubah, kami fokus pada pembangunan dan pengenalan alat komunikasi baru yang menyenangkan dan lebih cocok bagi kebutuhan pengguna," tulis Yahoo dikutip dari Tech Crunch.

(Baca juga: Yahoo Diretas, Data dan Password 1 Miliar Akun Bocor)

Yahoo Messenger pertama kali debut sebagai Yahoo Pager tahun 1998. Kala itu, layanan pesan instan hanya tersedia di desktop, sebagai alternatif e-mail dan SMS. Gagasan yang diusung Yahoo Pager masa itu cukup menarik, karena sistem kirim pesan tanpa terikat penyedia jasa operator telekomunikasi tertentu.

Selain Yahoo Messenger, Oath juga menutup layanan serupa lain miliknya, yakni AIM dan AOL. Namun, Yahoo Mail masih dipertahankan.

Reporter: Pingit Aria