Gandeng Doku, Danamon Luncurkan Dompet Digital D-Wallet

Katadata
Stand produk keuangan Bank Danamon pada pameran Indonesia Fintech Festival and Conference 2016, Tangerang, Banten, Selasa, (30/08).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
13/3/2018, 19.53 WIB

PT Bank Danamon Indonesia Tbk meluncurkan dompet digital bernama 'D-Wallet'. Untuk masuk ke bisnis jasa layanan pembayaran elektronik ini, Danamon menjalin kerja sama co-branding dengan PT. Nusa Satu Inti Artha, pemilik Doku.

Consumer Lending and E-Channel Head Bank Danamon Djamin Nainggolan menargetkan, jumlah pengguna D-Wallet bisa mencapai satu juta dalam lima tahun. "Tetapi kami berusaha (capai target) lebih cepat dari itu," kata dia saat acara peluncuran D-Wallet di kantornya, Jakarta, Selasa (13/3).

Melalui D-Wallet, instansinya membidik calon pengguna yang belum terakses perbankan (unbanked). Data yang ia miliki menunjukkan, hanya 36% penduduk Indonesia yang memiliki rekening perbankan saat ini.

D-Wallet pun menawarkan layanan isi ulang (top up) tunai di Alfamart, Alfamidi, Lawson dan Dan+Dan. Bagi yang memiliki rekening, top up bisa dilakukan melalui Bank Danamon dan dikenai biaya untuk bank lainnya.

Dalam jangka menengah-panjang, pengguna D-Wallet diharapkan menjadi nasabah Bank Danamon. "Dengan banyaknya benefit yang ditawarkan, seharusnya bisa lebih banyak lagi menggarap nasabah baru," kata dia. Adapun, benefit yang ditawarkan yakni voucher kuliner, produk investasi, dan belanja online di e-commerce yang sudah bekerja sama dengan Doku.

(Baca juga: Temasek Resmi Jual Danamon ke Bank Jepang, Harganya 39% di Atas Pasar)

D-Wallet ini pun menyediakan fitur tarik tunai (cash out) melalui mitra minimarket dan layanan transfer dana ke pengguna lainnya. Itu sebabnya, ada proses Know Your Costumer secara elektronik (e-KYC) menggunakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan swafoto. Bahkan, rencananya e-KYC bakal diadopsi untuk membuka rekening di Bank Danamon. "Masih dalam proses permintaan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Djamin.

Fitur lain yang ditawarkan D-Wallet yakni pembayaran tagihan seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Melalui D-Wallet, pengguna juga bisa membeli pulsa.

Adapun, pengguna D-Wallet dibagi menjadi dua kategori yakni reguler dan premium. Untuk reguler maksimal saldo yang bisa dimiliki Rp 1 juta. Lalu, premium maksimal saldonya Rp 10 juta dan bisa melakukan transfer dana ke rekening Bank Danamon ataupun bank lainnya. "Setiap transaksi melalui D-Wallet harus menggunakan PIN, untuk menjaga keamanan," tutur dia.

Djamin mengatakan, selain dengan Doku, instansinya juga membuka peluang kerja sama dengan financial technology (fintech) lainnya. Sayangnya, ia enggan berkomentar perihal rencana pengembangan bisnis digital di Bank Danamon. Tetapi yang pasti, kata dia, perusahaan akan fokus pada otomatisasi supaya segala transaksi berjalan lebih efisien.

(Baca juga: Digibank dari DBS Tarik 1.000 Nasabah Baru Setiap Hari

Sementara itu, Senior Vice President of Consumer Product Doku Ricky Richmond menyatakan, kolaborasi ini merupakan langkah awal. "Loan kami jajaki, kan Bank Danamon ada Kredit Tanpa Agunan (KTA) mungkin kami akomodasi lewat aplikasi," ujarnya.

Selain dengan Bank Danamon, ia mengaku akan bekerja sama dengan dua bank lagi di tahun ini. Hanya, ia belum tahu bentuk kerja samanya akan seperti apa, karena masih tahap pembicaraan. Menurut dia, kerja sama seperti ini akan menjadi tren mengingat jumlah uang elektronik meningkat drastis dari 52 juta menjadi 113 juta sepanjang 2017.

Adapun, saat ini Doku sudah bekerja sama dengan sekitar 800 merchant besar dan 20 ribu pedagang online di media sosial. Jumlah penggunanya mencapai sekitar 1,9 juta, dengan transaksi sebanyak 1,8 juta kali dalam setahun.

Reporter: Desy Setyowati