Kenalkan Ekonomi Digital di Papua, Fredy Edhy Juara DBS YES 2017

Arief Kamaludin|Katadata
Pemenang juara 1, DBS Yes 2017, Fredy Edhy saat melakukan presentasi dihadapan juri, Senin, (23/10)
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Yuliawati
23/10/2017, 19.48 WIB

Selain Fredy, terdapat tiga kategori juara lainnya, yakni juara kedua, ketiga, dan juara favorit. Juara kedua diraih Sena Sudarsono dengan hadiah sebesar Rp 30 juta. Sena mengatakan, dirinya menawarkan program yang dinamakan all in one commerce marketing (all income), yakni pusat pelatihan semacam inkubator perusahaan rintisan (start-up) bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Jadi program ini berangkat dari bukan hanya startup saja yang harus punya akselerator center tetapi juga UMKM. Di dalamnya diberikan paket lengkap," ujarnya. Paket yang dimaksud yakni pelatihan, kerja sama dengan e-commerce untuk memasarkan produk, dan melakukan iklan digital.

(Baca: Angkat Tema Literasi Keuangan, Mahasiswi UNS Raih Juara Pertama)

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Padjajaran ini mengatakan, program ini juga membutuhkan bantuan dari pemerintah agar meningkatkan dana untuk UMKM guna membangun infrastruktur tersebut. Sedangkan, kolaborasi juga harus terbangun dengan e-commerce terkenal guna menjadi fasilitator maupun trainer bagi UMKM ini. Salah satu wilayah yang dianggap potensial adalah Lampung dengan produk kopinya.

Sedangkan, juara ketiga sekaligus juara favorit diperoleh Irman Faiz. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini memperoleh hadiah berupa uang senilai Rp 20 juta dan satu unit smartphone. Irman menyatakan dirinya tidak menawarkan program seperti peserta lainnya. Dirinya hanya menjelaskan pentingnya digitalisasi perbankan bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

Irman menjelaskan, dengan melakukan digitalisasi, maka, perbankan akan lebih efisien dalam bisnisnya dan tentunya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Selain itu, dengan digitalisasi, perbankan pun bisa menjangkau wilayah-wilayah yang belum tersentuh sebelumnya. "Sehingga dapat meningkatkan keuangan inklusif," ujarnya.

Pada akhirnya, Irman mengatakan, semakin banyaknya masyarakat yang memiliki akses ke perbankan, maka akan bisa melakukan pinjaman dengan mudah. Alhasil, perekonomian daerah pun akan bergerak yang akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Halaman: