Dampak Merger XL Axiata dan Smartfren ke Kecepatan dan Harga Internet

Lenny Septiani
16 Mei 2024, 14:22
xl axiata, smartfren, xl dan smarfren merger, harga internet, kecepatan internet,
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Pekerja memainkan gawai saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) XL Axiata di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Button AI Summarize

XL Axiata dan Smartfren menyepakati nota kesepahaman yang tidak mengikat untuk menjajaki rencana penggabungan usaha. Bagaimana dampak terhadap kecepatan dan harga internet, jika kedua operator seluler sepakat merger?

Nota kesepakatan itu ditandatangani Grup Sinar Mas, yang diwakili oleh tiga entitas yakni PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) bersama dengan XL Axiata, Axiata Group Berhad.

Setelah XL Axiata dan Smartfren merger, maka akan ada entitas baru yang diberi nama MergeCo. 

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung atau ITB Ian Yosef M Edward menilai, merger XL Axiata dan Smartfren akan membuat harga internet lebih murah dan kecepatan meningkat.

“Seharusnya dengan merger akan terjadi efisiensi, sehingga berdampak terhadap kecepatan dan harga internet,” kata Yosef kepada Katadata.co.id, Kamis (16/5).

Peneliti telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung atau ITB Agung Harsoyo mengatakan, industri telekomunikasi menjadi lebih efisien jika XL Axiata dan Smartfren bergabung. Jumlah pemain yang lebih sedikit mendorong sharing infrastruktur atau sumber daya, sehingga kualitas layanan meningkat.

“Sumber daya pita frekuensi dengan teknologi 4G dapat diagregasikan, sehingga kecepatan internet pelanggan meningkat,” kata Agung kepada Katadata.co.id, akhir bulan lalu (26/4).

Dari sisi harga, menurut dia biaya layanan internet di Indonesia sudah terjangkau. 

Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga internet. “Merger atau konsolidasi, kalaupun berpengaruh terhadap harga, tidak akan banyak. Sebab biaya lain tidak turun, bahkan bisa jadi makin naik,” Agung menambahkan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan, merger XL Axiata dan Smartfren didasarkan pada kepentingan bisnis. “Utamanya untuk mengurangi kompetisi dan mengakumulasi kapital,” kata dia kepada Katadata.co.id, akhir April (26/4).

Dari sisi harga internet, Usman menegaskan bahwa Kominfo terus melakukan pengawasan dan pengendalian guna memastikan ketersediaan dan tarif layanan, baik ada maupun tidak ada merger.

Dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia atau BEI, manajemen XL Axiata mengatakan bahwa rencana transaksi tersebut masih dalam tahap evaluasi awal. Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.

Diskusi masih berlangsung dan belum ada kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi yang mengikat. Validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MOU. 

Manajemen XL Axiata menyebut, setiap perkembangan penting yang berhubungan dengan MOU akan diumumkan sebagaimana diperlukan. Apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, maka transaksi terkait akan tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah.

Terkait dampak ke kecepatan dan harga internet, Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan bahwa penandatanganan MOU baru diumumkan oleh Axiata.

"Ini masih tahap awal, sehingga masih terlalu dini untuk mendiskusikan hal tersebut. Yang jelas, XL Axiata tetap berfokus melaksanakan rencana bisnis perusahaan yang sudah ditetapkan pada 2024," ujar Dian. 

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...