Lewat Google Station, Google Beri Akses Internet Gratis di Jawa-Bali

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
24/8/2017, 17.34 WIB

Raksasa teknologi Google Inc meluncurkan produk terbarunya, Google Station, mempermudah masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet dengan cepat secara gratis.

Google Station merupakan produk yang diluncurkan Google bermitra dengan FiberStar dan CBN untuk memberikan hotspot Wi-Fi. Google Station akan dipasang di ratusan lokasi di Jawa dan Bali dalam setahun mendatang.

Vice President Google's Next Billion Users (NBU) Caesar Sengputa mengatakan, peluncuran Google Station di Indonesia bertujuan membantu masyarakat mengakses internet dengan lebih mudah dan cepat.

(Baca: Aturan Main untuk Raksasa Digital Global)

Dia bercerita, Google Station sebelumnya diluncurkan pertama kali di India. Ketika itu, Google memasang produknya di 200 stasiun kereta api. Ketika itu, akses internet di India sangat sulit.

"Awalnya akses internet di India sering mati sama seperti di indonesia. Dengan ini ditaruh di 200 train station, 15 ribu orang mengenal internet," kata Caesar di Jakarta, Kamis (24/8).

Menurut Caesar, Google ingin mengulang kesuksesan produknya tersebut di Indonesia. Pasalnya, Google mengetahui jika banyak masyarakat Indonesia yang begitu tertarik dengan internet.

"Karena kami tahu orang Indonesia sangat tertarik dengan potensi internet, baik itu UKM, pengembang, pembuat konten, semuanya. Kita harap dengan Google Station hal itu semua bisa terjadi," kata Caesar.

(Baca: Laba Induk Usaha Google Tergerus Denda Antimonopoli Uni Eropa)

Caesar menuturkan, Google Station nantinya akan dimonetisasi oleh Google melalui pemasangan iklan. Pendapatan lewat iklan akana digunakan untuk ekspansi ke wilayah lainnya di Indonesia.

Google juga meluncurkan Youtube Go, sebuah aplikasi seluler Youtube yang lebih hemat kuota dibandingkan pendahulunya. Head of Youtube Marketing for NBU, Zuber Mohammad mengatakan, fitur Youtube Go didesain sesuai kebutuhan pengguna Indonesia.

Zuber menuturkan, aplikasi ini diluncurkan untuk membantu masyarakat Indonesia yang masih terkendala dalam mengakses internet. Saat ini, Dengan Youtube Go, kata Zuber, masyarakat di kota-kota kecil dapat juga menikmati aplikasi Youtube meskipun memiliki akses internet yang terbatas.

"Kami ingin pastikan setiap orang punya pengalaman yang sama saat menonton Youtube. kami ingin orang yang kesulitan untuk mengakses Youtube bisa menggunakannya seperti orang lain yang menggunakan itu," kata Zuber.

(Baca: Sri Mulyani: Google Sudah Bayar Pajak Menggunakan SPT 2016)

YouTube Go hadir dengan fitur transparansi jumlah penggunaan kuota sehingga bisa mengetahui berapa jumlah data yang dibutuhkan untuk menonton video. Pengguna juga dimanjakan dengan adanya fitur pilihan preferensi resolusi, fitur offline, dan berbagi video tanpa internet. YouTube Go pun hadir dengan fitur User Interface (UI) yang didesain untuk ponsel pintar berkapasitas rendah (low-end phones).

Adapun, Asisten Google dalam Bahasa Indonesia di Allo merupakan produk asisten virtual milik Google yang didukung machine learning. Nantinya, asisten virtual tersebut dapat ditambahkan ke percapakan pribadi atau grup untuk mendapatkan bantuan pencarian.

"Dengan Asisten Google bisa langsung tarik informasi langsung dari Google tanpa harus keluar dari grup chat," kata Google Allo Product Lead, Adam Rodriguez.

Selain itu, Google juga menyempurnakan kedua produknya yang telah hadir di Indonesia, yakni Google Search dan Waze. Pada Google Search, ada tambahan fitur bernama Shortcuts untuk bisa menjelajahi topik pilihan pengguna. Ada pula fitur Feed, konten yang dapat menyesuaikan keinginan pengguna.

Sementara, pada aplikasi Waze, Google akan menambah fitur yang relevan bagi orang Indonesia, seperti penentuan rute baru berdasarkan pelat nomor ganjil genap. Akhir tahun ini, Google juga berencana menambah perintah suara bahasa Indonesia tanpa perlu memegang ponsel.