Demonstrasi Kasus George Floyd, Google hingga Sony Tunda Rilis Produk

ANTARA FOTO/REUTERS/Jeenah Moon/aww/cf
Pengunjuk rasa protes atas kematian George Floyd di New York City, Amerika Serikat, Selasa (2/6/2020).
Editor: Yuliawati
3/6/2020, 18.15 WIB

Beberapa perusahaan teknologi seperti Google dan Sony menunda rilis produk maupun acara mereka pada bulan ini. Penundaan disebabkan suasana Amerika Serikat yang tegang disebabkan gelombang protes atas kematian seorang warga kulit hitam George Floyd yang berlangsung satu pekan belakangan. 

 Google awalnya rencana meluncurkan produk terbarunya Android 11 versi Beta pada hari ini (3/6). Peluncuran bahkan sebenarnya direncanakan digelar pada awal Mei lalu, namun karena pandemi covid-19, peluncuran ditunda.

Kini Google kembali menunda peluncuran karena alasan waktu yang masih tidak tepat. "Sekarang bukan waktunya untuk merayakan," kata Google dikutip dari The Verge pada Selasa (2/6).

(Baca: Andalan Trump Redam Kerusuhan di AS, Apa itu Pasukan Garda Nasional?)

CEO Google Sundar Pichai pun menulis dalam memo internal perusahaan bahwa perusahaan memberi dukungan atas protes di AS. Lembaga filantropi perusaahaan telah mengadakan kampanye donasi internal yang akan disalurkan pada organisasi yang memperjuangkan keadilan rasial. "Bagi mereka yang merasa sedih, marah, takut. Anda tidak sendirian," tulis Pichai di Twitter-nya.

Di sisi lain, meski belum diluncurkan, dikutip dari Phone Arena, banyak laporan beberapa pengguna ponsel Google Pixel 4 mendapat notifikasi pembaruan Android 11 versi beta.

Dari informasi yang beredar, ada beberapa fitur-fitur baru di Android 11 versi beta itu. Muncul perubahan ketika pengguna Android 11 menekan tombol daya. Ada menu baru yang disebut Quick Control yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat rumah pintar atau smart home device.

(Baca: Blackout Tuesday, Dukungan Industri Musik & Blunder yang Mengikutinya)

Ada juga tiga bentuk ikon baru termasuk Icon Shape Vessel, Icon Shape Tapered Rect, dan Icon Shape Pebble. Android 11 juga akan memungkinkan pengguna untuk mengontrol saran aplikasi di ponsel yang didasarkan pada aplikasi paling sering digunakan pengguna.

Perusahaan teknologi asal Jepang Sony juga menunda acara PlayStation 5 (PS5) yang dijadwalkan pada 4 Juni besok karena protes di AS sedang berlangsung. "Meskipun kami memahami para gamer di seluruh dunia senang melihat PS5, tapi kami tidak merasa bahwa saat ini adalah waktu untuk perayaan," kata Sony dikutip dari The Verge.

Rencananya, Sony akan menampilkan konsol gim terbaru mereka PS5 kepada publik. Namun setelah ditunda, tidak diketahui kapan Sony akan menjadwal ulang acara PS5-nya lagi.

Beberapa jam kemudian, pengembang gim Activision menunda rilis konten gim mereka Call of Duty terbaru. "Sekarang bukan saatnya" kata perusahaan.

Perusahaan pengembang gim lainnya Electronic Arts juga membatalkan acara perkenalan gim terbaru mereka Madden NFL 21 pada Senin kemarin (1/6). Bahkan Electronic Arts mengeluarkan pernyataan dengan latar belakang hitam sebagai bentuk dukungan protes tindakan rasis.

"Kami mendukung komunitas Afrika-Amerika kami yang terdiri dari teman, kolega, dan mitra," kata perusaahaan. Electronic Arts berjanji akan mencari waktu lain untuk mengenalkan gim anyar mereka. "Ini (protes) lebih besar dari olahraga dan membutuhkan peran semua untuk berdiri bersama dan berkomitmen untuk berubah," katanya.

Platform home-sharing Airbnb pun menunda acara perusaahaannya. Rencananya, CEO dan co-founder Brian Chesky dijadwalkan untuk mengungkapkan seperti apa perjalanan bisnis Airbnb pasca covid-19 melalui sebuah tayangan video pada Selasa (2/6). Namun, karena protes yang berlangsung di AS, acara dibatalkan.

Airbnb memang berupaya bangkit dari keterpurukan saat pandemi. Perusahaan meningkatkan protokol keselamatan dalam beberapa bulan terakhir dan menyiapkan visi bisnis saat normal baru atau new normal.

Puluhan ribu masa berdemonstrasi turun ke jalan-jalan AS selama beberapa hari ini. Demonstrasi dipicu oleh kematian George Floyd yang meninggal dunia setelah seorang polisi berkulit putih menekan lehernya dengan lutut pada 25 Mei 2020.

(Baca: Protes Kematian George Floyd, Tagar #BlackLivesMatter jadi Trending)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan