Gojek bekerja sama dengan startup pendidikan, Zenius untuk menyediakan layanan belajar online gratis di platform-nya. Penggunaan fitur seperti ini meningkat di tengah pandemi corona, karena siswa belajar dari rumah.
Lewat kemitraan ini, pelajar bisa mengakses layanan Zenius di aplikasi Gojek. “Solusi tepat sasaran yang kami berikan selalu berangkat dari permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari pengguna, demikian layanan teledukasi ini,” kata Head of Third Party Platform Gojek Sony Radhityo dikutip dari siaran pers, Senin (6/4).
Ia mengatakan, mitra dan pengguna Gojek tersebar di hampir seluruh Indonesia. “Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik pada masyarakat yang lebih luas,” kata Sony.
Untuk mengakses layanan belajar online tersebut, pengguna bisa mengeklik shuffle cards aplikasi Zenius yang ada di halaman utama Gojek. Setelah itu, pengguna memilih topik atau mata pelajaran yang ingin dipelajari.
(Baca: Pengguna Startup Pendidikan Melonjak Selama Masa Belajar di Rumah)
Setidaknya ada 80 ribu video pembelajaran dan Latihan soal dari Zenius yang bisa diakses gratis di aplikasi Gojek. Video ini terdiri dari materi kelas 1 hingga 12, sesuai dengan kurikulum nasional yang berlaku.
Tersedia juga Live Teaching, di mana kelas online akan dipandu oleh tutor Zenius dari berbagai mata pelajaran. Kelas ini akan disiarkan secara langsung dan dilengkapi dengan fitur live chat, sehingga siswa dapat langsung bertanya kepada tutor selama sesi berjalan.
Chief Executive Officer Zenius Education Rohan Monga berharap, kerja sama itu akan membantu perusahaan menjangkau lebih banyak peserta didik di berbagai daerah. “Sejak pandemi terjadi di Indonesia, Zenius tidak berhenti mengeksplorasi berbagai inovasi agar bisa memberikan akses paling mudah kepada siswa untuk belajar mandiri di rumah,” ujarnya.
(Baca: Mantan Petinggi Gojek Sebut Tantangan Pimpin Startup Pendidikan)
Rohan merupakan mantan Chief Operating Officer Gojek, yang bergabung pada 2015. Lalu, ia memimpin Zenius sejak akhir tahun lalu.
Ia sempat mengatakan bahwa startup pendidikan lebih sulit menggaet konsumen. “Kami harus memastikan mayoritas konsumen menggunakan platform secara konsisten,” kata Rohan pada Februari lalu.
Selain itu, ia harus memastikan materinya tersampaikan dengan baik. “Dengan begitu, bisa menghasilkan output maksimal,” katanya. Alhasil, pengguna akan menggunakan layanannya lagi.
(Baca: Pendapatan Pengemudi Taksi dan Ojek Online Anjlok 80% Akibat Corona)
Namun, kini penggunaan layanan belajar online melonjak akibat pandemi corona. “Tim teknologi bekerja sepanjang waktu untuk memastikan lonjakan penggunaan tidak mengganggu kinerja platform kami," ujar Rohan kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu (24/3).
Sedangkan permintaan layanan berbagi tumpangan (ride hailing) Gojek menurun karena pandemi. Namun, layanan pesan-antar makanan GoFood masih mencatatkan peningkatan order.
(Baca: Beda Cara Gojek dan Grab Tekan Dampak Pandemi Corona Terhadap Mitra)