Perusahaan asal Indonesia, East Ventures meraih penghargaan sebagai modal ventura dengan performa terbaik paling konsisten di dunia. Pengakuan itu berdasarkan riset Preqin.
Preqin merupakan perusahaan internasional yang menyediakan data dan informasi keuangan tentang pasar aset alternatif seperti private equity, modal ventura, hedge funds, dan lain-lain. Laporan tersebut disusun oleh tim riset Preqin.
Berdasarkan laporan tersebut, East Ventures menjadi satu-satunya perusahaan modal asal Indonesia dan Asia Tenggara yang meraih gelar itu. “Penghargaan ini juga semakin mempertegas posisi ekosistem startup di Indonesia dan Asia Tenggara yang kian menjanjikan dan matang,” demikian dikutip dari siaran pers, Senin (19/8).
(Baca: East Ventures Pimpin Pendanaan Tahap Tiga ke Katadata.co.id)
Riset tersebut menunjukkan bahwa performa tiga dana investasi East Ventures lebih baik dibanding perusahaan sejenis skala global lainnya. Untuk menentukan hal itu, Preqin mengumpulkan data performa Internal Rate of Return (IRR) dari seluruh perusahaan modal ventura di dunia.
IRR merupakan persentase keuntungan yang diberikan oleh modal ventura kepada investor mereka. Performa ini kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. “East Ventures masuk dalam kuartil teratas (top quartile),” demikian lanjutan laporan tersebut.
Berdasarkan pengalaman East Ventures, pada umumnya IRR modal ventura tinggi jika berinvestasi kepada startup yang ekosistemnya matang seperti di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pada Kuartal III 2018, perusahaan ini juga mendapat gelar sebagai modal ventura tahap awal paling aktif di dunia menurut Crunchbase.
Sejak berdiri 10 tahun lalu, East Ventures telah berinvestasi di lebih dari 150 startup di Indonesia dan Asia Tenggara. Di antaranya Tokopedia, Traveloka, Ruangguru, Warung Pintar, Shopback, Techinasia, IDN Media, Moka, CoHive, dan Omise.
Bahkan, beberapa startup yang disuntik modal East Ventures sudah diakuisisi perusahaan lain. Contohnya, Disdus diakuisisi oleh Groupon, Kudo oleh Grab, dan Loket oleh Gojek.
East Ventures juga menyuntik modal ke Katadata.co.id pada Agustus tahun lalu. Pendanaan tahap ketiga itu melibatkan investor terdahulu yakni Emerging Media Opportunity Fund (EMOF) serta analis finansial dan kebijakan publik terkemuka di Indonesia, Lin Che Wei.
Dana segar ini digunakan untuk pengembangan produk dan sistem pengelolaan data dengan memanfaatkan teknologi mesin pembelajar. “Ini merupakan bagian dari langkah lanjutan pengembangan Katadata sebagai media berbasis data atau data driven media,” kata Co-Founder dan CEO Katadata.co.id Metta Dharmasaputra, pertengahan tahun lalu.
(Baca: East Ventures Tambah Modal Startup Penyedia Solusi Pemasaran)