Pemodal Ventura Buka-bukaan Startup yang Diincar saat Normal Baru

Halosis
Ilustrasi startup. Sejumlah perusahaan modal ventura memprediksi beberapa sektor startup yang berpotensi dilirik investor pada saat new normal.
Editor: Ekarina
3/6/2020, 19.39 WIB

Memasuki fase tatanan normal baru atau new normal, sejumlah perusahaan modal ventura kembali melirik investasi baru di startup Tanah Air. Adapun beberapa startup  yang paling diincar antara lain yang bergerak di bidang edukasi teknologi (edutech), kesehatan (healthtech),  teknologi keuangan (fintech), logistik,  pertanian (agritech), hingga sektor new retail.

Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait memperkirakan startup di sektor edutech, healthtech, fintech, dan logistik bakal banyak diincar modal ventura saat new normal. Pasalnya, keempat sektor ini memiliki kontribusi nyata selama pandemi corona.

"Perubahan perilaku yang terjadi, membuat terobosan startup terus berinovasi untuk menjawab respons atas kebijakan social distancing," ujar Jefri kepada katadata.co.id, Rabu (3/6). 

(Baca: Menristek Dorong Startup Ciptakan Model Bisnis Baru Saat New Normal)

Menurutnya, pada fase awal pandemi Covid-19, para startup di sektor tersebut sudah  cukup mampu mengedepankan teknologi dari sisi kecerdasan buatan (Artificial Intelgince/AI), machine learning, security, bio technology, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Secara prinsip, tentu (startup yang diminati modal ventura) yang bermanfaat bagi banyak orang," ujar dia.

Jefri pun mengatakan, pada fase social distancing akan menuntut para startup untuk semakin berinovasi dan melakukan diferensiasi bisnis guna tetap menjaga kelangsungan bisnis mereka.

Hal senada juga diungkapkan CEO MDI Ventures Donald Wihardja. Menurutnya, sektor startup yang dilirik investor di era new normal merupakan perusahaan yang dianggap berhasil menjembatani kebutuhan konsumen dan bisnis selama pandemi corona.

Meski begitu, tidak semua startup di sektor yang dianggap paling diminati ini berhasil menangkap kesempatan yang ada. "Sektor logistik sudah sangat kelihatan menerima imbas positif di era ini," ujar Donald kepada katadata.co.id, Rabu (3/6).

Pihaknya telah melihat tren positif tersebut dan mengaku terus berinvestasi di startup sektor tersebut karena dinilai berhasil mencatat kenaikan transaksi dua sampai tiga kali lipat dalam tiga bulan terakhir.

"Kami terus melirik sektor ini," kata dia.  

Lebih lanjut, Donald juga mengatakan, sektor new retail juga menerima imbas positif di fase new normal nanti. New retail menurutnya merupakan cara-cara baru konsumen membeli di era digital, termasuk food ordering, loyalty reward, online-to-offline, sampai dengan tren eWarung alias new FMCG distribution.

(Baca: Strategi Fintech Pintek & Pinteria Gaet Mahasiswa saat New Normal)

Ketika aktivitas tatap muka sulit dilakukan seperti saat ini, teknologi digital menjadi satu-satunya solusi yang mampu 'memaksa' pelaku bisnis untuk mencoba teknologi tersebut.

MDI saat ini pun turut mendukung bisnis di era new normal dengan membantu induk perusahaan, seperti Telkom, untuk membangun inisiatif smart city, health, dan menjembatani para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, tiap investor memiliki mandat dan fokus investasi di sektor yang berbeda. Ia mencontohkan, perusahaan saat ini hanya berfokus di sektor fintech

"Secara umum, semua sektor masih menarik tapi sekarang investor lebih prihatin tentang apakah operasional startup tersebut terdampak pandemi, menyasar B2C (bisnis ke pelanggan) atau  B2B (bisnis ke bisnis), bagaimana jalan menuju profitabilitas, dan sebagainya," ujar Eddi kepada katadata.co.id, Rabu (3/6).

Dia pribadi menilai bahwa startup yang maish menarik hati para modal ventura adalah di sektor agritech, logistik, dan healthtech.  Namun, dia tidak merinci lebih lanjut alasannya.

Reporter: Cindy Mutia Annur