Tiga Kunci Sukses Startup Bertahan dari Dampak Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pameran startup teknologi. Ada tiga hal yang harus dilakukan startup untuk bisa bertahan dari pandemi corona dan masa new normal.
12/6/2020, 20.45 WIB

Bisnis sejumlah perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air terdampak pandemi corona, bahkan tak sedikit dari mereka yang bangkrut. Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan startup untuk bertahan dari pandemi, terutama saat mulai memasuki era normal baru, menurut Presiden Komisaris SEA Group, Pandu Sjahrir.

Pertama, perusahaan harus memahami apabila ada perubahan yang terjadi pada sektor bisnisnya. Pandu mengatakan bahwa untuk mendapatkan pandangan terkait dampak pandemi terhadap bisnis dari berbagai sisi, startup harus berdiskusi dengan para pakar, kompetitor, maupun stakeholder.

"Apa pun bisnis Anda, coba lihat bagaimana perubahan itu akan memberikan efek pada bisnis Anda yang terkait," ujar Pandu dalam Bicara Data Virtual Series bertajuk 'Episode Baru Bisnis Startup Akibat Covid-19' yang digelar Katadata.co.id, Jumat (12/6).

(Bicara Data: Episode Baru Bisnis Startup Akibat Covid-19)

Kedua, startup harus belajar beradaptasi dengan struktur organisasi perusahaan apabila ada sisi yang terdampak. Untuk itu, lanjut Pandu, perusahaan perlu meninjau lebih dalam terkait dampak Covid-19 dari sisi sumber daya manusia (SDM), modal, alokasi dana perusahaan, dan sebagainya.

"Seperti apakah bentuknya (adaptasi baru perusahaan)? Apakah perusahaan benar-benar sudah siap (untuk berubah)?" ujar Pandu.

Dia mencontohkan, sebuah startup bakal memfokuskan bisnisnya pada jenis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tertentu. Namun, menurut Pandu, perusahaan perlu meninjau lebih lanjut kesiapan atas perubahan tersebut mulai dari SDM, teknologi, ataupun platform yang bakal mereka gunakan nantinya.

Ketiga, setelah startup mengetahui arah bisnisnya maka mereka perlu mencari tahu siapa para investor yang tepat dan berapa jumlah pendanaan yang mereka butuhkan untuk menjalankan perubahan dalam bisnisnya.

(Baca: 6 Sektor Startup Diincar Investor saat Normal Baru Diterapkan)

"Misalnya, startup butuh 10 (investor), maka saya cari ke semuanya karena belum tentu semua itu orang yang tepat. Jadi bagaimana memilih investor (yang tepat) itu juga sangat penting," ujar Pandu.

Peluang Bisnis Startup di Masa Kenormalan Baru

Sebelumnya Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan ada empat bidang startup yang siap menerapkan normal baru. Keempatnya adalah teknologi kesehatan, pesan-antar makanan, e-commerce, dan fintech pembayaran.

"Masyarakat merasa lebih mudah belanja dan membayar lewat smartphone. Produk yang dikeluarkan membuat mereka tetap sustainable," ujar Ketua Amvesindo Jefri R Sirait kepada Katadata.co.id, Rabu (27/6).

Sebagai informasi, startup jaringan hotel Airy Rooms memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan operasionalnya di Indonesia pada 31 Mei lalu. Dikutip dari Tech In Asia, Airy telah mengirimkan surat elektronik kepada para mitra hotel, yang menyatakan Airy akan mengakhiri perjanjian kerja sama.

(Baca: Pemodal Ventura Buka-bukaan Startup yang Diincar saat Normal Baru)

Dalam e-mail tersebut, Airy menjelaskan bahwa perusahaan telah berupaya mengatasi dampak pandemi Covid-19. Namun, penurunan transaksi yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia, maka Airy menghentikan operasional bisnis secara permanen.

“Karena alasan ini, setelah 31 Mei, kami tidak dapat menyediakan layanan lagi untuk semua mitra kami,” kata Airy melalui e-mail, dilansir dari Tech In Asia, awal Mei 2020.

Reporter: Cindy Mutia Annur