Startup digitalisasi warung Wahyoo mendapatkan pendanaan seri A US$ 5 juta atau Rp 72,8 miliar. Investasi ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura, Intudo Ventures.
Investor lain yang terlibat dalam putaran pendanaan itu antara lain Kinesys Group, Amatil X, Arkblu Capital, dan Modal Indogen. Selain itu, Selera Kapital, Gratyo Universal Indonesia dan Isenta Hioe berpartisipasi.
Wahyoo berencana menggunakan pendanaan itu untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), dengan merekrut lebih banyak karyawan. Perusahaan juga akan mengembangkan platform teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Dengan putaran pendanaan ini, kami berencana memperluas operasional ke kota-kota baru di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)," kata CEO Wahyoo Peter Shearer dikutip dari e27, Rabu (5/8).
Ke depan, Wahyoo juga ingin menggaet lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Peter mengatakan, bisnis Wahyoo terkena dampak pandemi corona. Pendapatan mitra restoran juga menurun, bahkan sebagian tutup.
Penurunan pendapatan terjadi pada April-Mei. Wahyoo mencatat, bisnis mulai membaik sejak Juni. Salah satu faktor pendorongnya, layanan terintegrasi dengan platform Gojek.
Pengguna Gojek bisa mengakses layanan restoran Wahyoo, begitu pun sebaliknya.
Selain dari skema bagi hasil, pendapatan perusahaan datang dari bisnis waralaba produk ayam goreng. "Kami tidak hanya berfokus pada rantai pasokan, tetapi juga merek sendiri. Kami memiliki merek ayam goreng dan ke depan akan memanfaatkan teknologi keuangan dan bisnis katering," ujarnya.
Wahyoo juga mendapatkan cuan dari pemasangan iklan dan beberapa merek yang menitipkan produk di warung. Pemegang merek itu di antaranya Teh Pucuk, Le Minerale, Torabika, Redoxon, Happy Tos, dan Betadine.
Startup ini didirikan pada Agustus 2017 oleh Shearer, Daniel Cahyadi, dan Michael Dihardja. Wahyoo mengembangkan ekosistem yang berfokus pada digitalisasi bisnis restoran atau warung makan skala tradisional.
Saat ini, perusahaan menggaet lebih dari 13.500 restoran di Jabodetabek. Wahyoo juga mempunyai 350 kios waralaba ayam goreng, yang ditarget mencapai 1.000 pada akhir tahun ini.
Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip mengatakan, UMKM seperti warung makan merupakan salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Ini sedang diubah melalui bisnis inovatif baru dari Wahyoo," katanya dikutip dari TechCrunch.
Sebelumnya, Wahyoo telah mengumpulkan pendanaan tahap awal. Pendanaan ini didapat dari Agaeti Ventures, Chapter 1 Ventures, Kinesys Group, SMDV, East Ventures, dan Rentracks.