Xiaomi Rambah Bisnis Startup Asuransi RI, Suntik Dana ke PasarPolis

Metta Dharmasaputra, Katadata.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, ketika berkunjung ke Xiaomi Campus di kawasan Xi'erqi, distrik Haidian, Tiongkok, Senin (18/11/2019).
2/9/2020, 14.46 WIB

Startup asuransi (insurtech) PasarPolis mengumumkan penutupan pendanaan seri B. Investasi ini didapat dari LeapFrog Investments, SBI Investment, Alpha JWC Ventures, Intudo Ventures, dan Xiaomi.

Total nilai investasi yang diraih PasarPolis dari putaran pendanaan itu mencapai US$ 54 juta atau sekitar Rp 796,5 miliar. Perusahaan akan menggunakan dana segar ini untuk memperluas pasar di Indonesia.

“Kurang dari 2% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi. Ini baru babak awal. Ini pekerjaan berat. Banyak dukungan dari berbagai pihak,” kata Founder & CEO PasarPolis Cleosent Randing, saat konferensi pers virtual, Rabu (2/9).

Selain itu, tambahan modal tersebut akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, termasuk di Thailand dan Vietnam.

Sebelumnya, PasarPolis memperoleh pendanaan seri A dari Gojek, Tokopedia, dan Traveloka pada 2018. Hanya, nilainya tidak diungkapkan. 

Sedangkan bagi Xiaomi, ini bukan pertama kalinya menanamkan modal di perusahaan rintisan. Produsen ponsel pintar (smartphone) asal Tiongkok berinvestasi di startup sejak beberapa tahun lalu.

Pada 2017, Xiaomi juga menyiapkan US$ 1 miliar untuk berinvestasi di lebih dari 100 startup di India.

Xiaomi sempat mengungkapkan rencananya memperluas jaringan bisnis dan investasinya di Tanah Air. “Indonesia merupakan mitra luar negeri paling penting bagi kami,” ujar Vice President Public Affairs International Affairs Xiaomi Christine Wong kepada Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, dikutip dari siaran pers, akhir tahun lalu (18/11/2019).

Saat itu, Christine mengatakan bahwa Xiaomi akan membuka lebih banyak gerai penjualan ponsel Mi Stores di Tanah Air. Selain itu, bekerja sama dengan lebih dari 2.000 toko penjual ponsel.

Pada kesempatan itu, Djauhari mengajak Xiaomi untuk  berkolaborasi dengan startup di Indonesia. Selain itu, merekrut generasi muda kreatif Indonesia.

Kini, Xiaomi pun menanamkan modalnya di PasarPolis. Di Indonesia, bisnis asuransi tercatat terus tumbuh. Sedangkan potensinya masih sangat besar, karena ada banyak penduduk yang belum mendapatkan akses layanan keuangan, termasuk asuransi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, presmi asuransi komersial tumbuh 8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 281,2 triliun pada tahun lalu. Sedangkan premi asuransi jiwa naik 4,1% yoy menjadi Rp 179,1 triliun, sementara premi asuransi umum atau reasuransi Rp 102,1 triliun.

Risk Based Capital (RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing 345,35% dan 789,37%, lebih tinggi dari batas 120%. RBC menunjukkan kesehatan perusahaan asuransi.

Sedangkan aset industri asuransi tumbuh 5,91% yoy menjadi Rp 913,8 triliun. Jika menghitung BPJS, maka asetnya mencapai Rp 1.370,4 triliun.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan