Startup teknologi finansial (fintech) yang berfokus pada digitalisasi warung, BukuWarung mencatat bahwa transaksi kotor di platform tumbuh 100 kali lipat. Perusahaan pun memperoleh tiga kali pendanaan total puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun.
Co-Founder BukuWarung Chinmay Chauhan mengklaim, perusahaannya membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempercepat pengembalian modal. Setidaknya tiga kali lebih cepat.
Saat ini, BukuWarung menggaet lebih dari 1,2 juta mitra penjual di Indonesia. Transaksi kotornya mencapai miliaran dolar AS atau tumbuh 100 kali lipat sejak awal tahun.
“Pertumbuhan pesat kami didorong oleh strategi produk dan efisiensi modal,” kata Chauhan dikutip dari siaran pers, Selasa (29/9).
Ia mengatakan, tantangan utama pelaku usaha mikro yakni ketergantungan pada proses manual akuntansi dan pembayaran kembali. BukuWarung memperkirakan, kurang dari 10% yang menggunakan perangkat digital.
Sedangkan BukuWarung menyediakan layanan pemprosesan pembukuan UMKM, termasuk kredit, pengeluaran, dan penjualan. Selain itu, menghadirkan laporan bisnis.
Dengan adanya tambahan modal, BukuWarung berencana mengembangkan teknologi. Selain itu, membangun beberapa layanan keuangan yang terintegrasi dengan produk pembayaran, kredit, dan tabungan.
Oleh karena itu, BukuWarung bekerja sama dengan bank-bank besar dan fintech pembayaran seperti OVO dan DANA.
Kemudian perusahaan meluncurkan produk rintisan simpan-pinjam. “Hasil awalnya sangat menjanjikan dan dalam proses menuju monetisasi,” kata Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty.
Sedangkan dana segar puluhan juta dolar AS yang diperoleh BukuWarung, didapat dari tiga putaran pendanaan. Investor yang terlibat di antaranya Partners of DST Global, GMO Venture Partners, Soma Capital, HOF Capital, VentureSouq.
Kemudian Quona Capital, East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna.
Selain itu, ada beberapa investor individu (angle investor) yang berpartisipasi. Mereka di antaranya William Hockey (Plaid), Justin Mateen (Tinder), Rahul Vohra (Superhuman), Scott Belsky (CPO Adobe).
Lalu Josh Buckley, Manik Gupta (ex-CPO Uber), Sriram Krishnan (Spotify), Harry Stebbings (20VC), Nancy Xiao (Bond Capital), Alison Barr Allen (Fast), WhatsApp, Square, dan Airbnb.
Startup itu didukung juga oleh angel investor dari beberapa perusahaan seperti Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit dan Mastercard. BukuWarung juga baru saja lulus dari program akselerasi asal AS, Y-Combinator.
Co-Founder Plaid William Hockey mengatakan, BukuWarung memiliki tim yang kuat dan mampu membangun infrastruktur fintech digital untuk usaha mikro di Indonesia. “Saya percaya bahwa pengalaman yang dimiliki tim mampu mendorong kemajuan bisnis,” katanya.