Antisipasi Penipuan Online, Grab Adopsi AI dan Siapkan Lima Fitur Baru

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Helm Grab
Penulis: Desy Setyowati
18/11/2020, 13.49 WIB

Perusahaan menerapkan verifikasi wajah (face recognition) berbasis AI bagi mitra pengemudi sebelum menerima order. Sewaktu-waktu, Grab juga dapat meminta driver untuk berswafoto untuk verifikasi.

Penumpang yang pertama kali menggunakan layanan Grab juga diminta swafoto. Meski begitu, Foo menjamin bahwa data-data biometrik dan lainnya aman.

Selain itu, AI disematkan pada fitur-fitur yang aktif selama perjalanan berlangsung. Fitur yang dimaksud yakni status transaksi, GPS, kondisi lalu lintas, peta, dan telematik.

Setelah transaksi berakhir, AI menganalisis perilaku mitra pengemudi selama berkendara. Kemudian laporan dikirimkan kepada mitra.

Decacorn asal Singapura itu pun menyiapkan lima fitur baru, yakni verifikasi tanpa-gerak (gesture-less), penyaring percakapan, deteksi tabrakan (crash detection), penghentian perjalanan yang tidak biasa (unusual ride termination), dan notifikasi untuk mitra pengemudi. “Kami investasi pada teknologi pengenalan bahasa dan pesan penipuan untuk fitur penyaring percakapan,” ujar dia.

Startup jumbo itu juga melatih mesin pembelajar (machine learning) untuk mendeteksi anomali transaksi yang dicurigai. Transaksi penipuan di platform Grab pun diklaim kurang dari 1% saat ini. “Ini belum cukup. Kami akan tekan lagi,” kata Foo.

Halaman: