Anak Usaha Bukalapak Raih Rp 50 Miliar dari Ashmore Asset Management

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi, karyawan menunjukkan fitur pembelian tiket Kereta Api (KA) Bandara pada aplikasi Bukalapak dengan menggunakan gawai saat perjalanan dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Penulis: Desy Setyowati
10/12/2020, 15.36 WIB

Anak usaha Bukalapak, Buka Investasi Bersama (BIB) mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. Perusahaan manajer investasi ini pun membeli 20% saham BIB setara Rp 50 miliar.

BIB merupakan agen penjual reksa dana berbasis online yang berdiri pada Oktober lalu. Presiden Bukalapak sekaligus Presiden Direktur BIB Teddy Oetomo mengatakan, kemitraan ini mengombinasikan aspek terkuat dari kedua perusahaan.

Ashmore memiliki pemahaman mendalam terkait negara yang pasarnya tengah berkembang atau emerging market, serta pasar Indonesia dan regional. Sedangkan BIB berfokus meningkatkan inklusi finansial di Tanah Air dengan memanfaatkan teknologi Bukalapak.

“Misi kami menciptakan kesetaraan ekonomi untuk semua kalangan. Dengan mendirikan BIB, kami bermaksud memudahkan pengguna berinvestasi melalui pemanfaatan teknologi,” kata Teddy dikutip dari siaran pers, Kamis (10/12).

Ia optimistis, kemitraan dengan Ashmore dapat memperkuat dan mempercepat upaya perusahaan meningkatkan aksesibilitas bagi semua orang terhadap produk dan layanan investasi.

Melalui kolaborasi tersebut, pengguna BukaReksa akan mendapat akses terhadap berbagai produk reksa dana Ashmore. Sedangkan Ashmore bakal mendapatkan akses terhadap pengguna Bukalapak yang mencapai 100 juta lebih di Indonesia.

Saat mengumumkan kehadiran BIB pada awal Oktober lalu (5/10), Teddy mengatakan bahwa perusahaan menghadirkan produk keuangan, terutama investasi sejak 2016 melalui BukaReksa. Selama empat tahun terakhir, Bukalapak menilai layanan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Nusantara.

Apalagi, mayoritas pengguna Bukalapak berasal dari luar kota besar. Selain itu, terdiri dari berbagai latar belakang sosial ekonomi status, termasuk C dan D, yang dinilai kurang terlayani atau underserved segment.

Oleh karena itu, unicorn tersebut mendirikan BIB. “Harapan kami, ini semakin memberikan solusi yang dapat diakses oleh semua kalangan sehingga mengubah stigma kalau investasi hanya untuk sebagian kalangan,” ujar dia, Oktober lalu (5/10).

Saat ini, BukaReksa menjangkau ratusan ribu lebih investor pemula. COO Buka Investasi Bersama Dhinda Arisyiya menyampaikan, ini merupakan platform awal untuk memahami pendekatan yang paling sesuai untuk menghadirkan solusi investasi mikro berbasis teknologi.

Dalam perjalanannya, ia menilai ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas untuk berinovasi dan memperluas akses. Aspek itu di antaranya independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator. “Inilah yang kami wujudkan dengan BIB,” katanya.

BIB sendiri sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bukalapak optimistis dapat menggaet 500 ribu pengguna Bukalapak untuk menjadi investor efek reksa dana pada tahun depan.