Lazada Sediakan Taksi Online, Susul Bukalapak & Shopee Jadi SuperApp?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Acara Lazada Super Par7y di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kota Tangerang, Selasa (26/3/2019).
21/4/2021, 12.48 WIB

Lazada menggaet penyedia layanan berbagi tumpangan (ride hailing) ComfortDelGro di Singapura. Perusahaan e-commerce ini mengembangkan beragam produk seperti LazMall, Taobao, RedMart, dan LazLive.

Dengan adanya kemitraan tersebut, layanan ComfortDelGro bisa diakses melalui Lazada. “Dengan tambahan kenyamanan pemesanan taksi, pelanggan dapat memanfaatkan satu aplikasi untuk berbelanja, bermain, dan bepergian,” kata CEO Lazada Singapura James Chang dikutip dari Tech In Asia, Rabu (21/4).

Fitur tersebut tersedia di Singapura sejak 8 April. Kemitraan ini terjadi kira-kira tiga bulan setelah ComfortDelGro menambahkan 25 mobil sewaan pribadi sebagai bagian dari uji coba layanan ride-hailing.

James optimistis hal tersebut akan memperkaya pengalaman pelanggan dalam berbelanja. Apalagi, perusahaan yang didukung oleh Alibaba ini menyediakan beragam layanan termasuk perdagangan, logistik, dan pembayaran di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Tahun lalu, Lazada menambahkan fitur pemesanan tiket pesawat untuk pengguna di Singapura dan Filipina. Kini, Lazada menyediakan layanan transportasi dari ComfortDelGro, termasuk taksi online.

ComfortDelGro merupakan perusahaan transportasi yang menyediakan layanan bus, taksi, kereta api, serta penyewaan mobil. Perusahaan yang berdiri pada 2003 ini juga menguji coba berbagi tumpangan pada tiga bulan lalu.

Perusahaan itu memiliki jaringan di lebih dari 40 ribu kendaraan. ComfortDelGro beroperasi di Singapura, Vietnam, Malaysia, Australia, Tiongkok, Inggris, dan Irlandia.

Selain ComfortDelGro, Lazada bermitra dengan Grab di Vietnam dan Indonesia sejak akhir tahun lalu. Di Negeri Naga Biru, e-commerce bernuansa biru itu memungkinkan pengguna mengakses layanan GrabFood dari aplikasi.

Platform Lazada juga dapat diakses melalui tautan yang tertanam di spanduk kampanye Grab di Vietnam dan Indonesia.

Dengan strategi tersebut, Lazada menargetkan 300 juta pengguna pada 2030. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan tiga digit secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV 2020.

E-commerce lain yang menyediakan beragam layanan yakni Bukalapak. Unicorn Indonesia ini menyediakan agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, fintech hingga Agen Penjual Raksa Dana (APERD).

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menilai bahwa unicorn itu mengembangkan superapp. “Bukalapak bisa disebut sebagai superapp, karena memberikan layanan yang terdiversifikasi,” kata dia kepada Katadata.co.id, Oktober tahun lalu (5/10/2020).

Ia menilai, langkah itu bertujuan cross-selling atau menjual produk baru pada pelanggan yang sudah ada. Selain itu, untuk menjaga pengguna setia dan meningkatkan transaksi, sehingga mempercepat upaya perusahaan meraup untung.

Lalu Shopee juga menyediakan layanan kebutuhan pokok, produk segar hingga pesan-antar makanan ShopeeFood. Selain e-commerce dan Gojek, perbankan mulai membangun aplikasi super seperti BCA, CIMB Niaga, dan Bank Mandiri.

Maskapai penerbangan AirAsia pun membangun superapp. Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda menilai, langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem.

Caranya, dengan merger dan akuisisi, kemitraan, dan lainnya. “Salah satu alasannya, ini mendukung efisiensi biaya pengembangan platform,” kata Nailul kepada Katadata.co.id, bulan lalu (22/3). “Di tengah pandemi, strategi pengembangan ekosistem melalui superapp bisa menambah layanan dengan sedikit biaya tambahan.”

Biaya layanan digital, yang hampir serupa, bisa lebih irit jika menambahkan layanan di aplikasi. Nailul mencontohkan Shopee yang menambahkan layanan pesan-antar makanan ShopeeFood, tanpa banyak mengubah tampilan aplikasi.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan