Halodoc Disuntik Investor Kakap, Startup Kesehatan Makin Dilirik

Google Play Store
Aplikasi Halodoc
Penulis: Desy Setyowati
21/4/2021, 16.56 WIB

Startup kesehatan, Halodoc meraih pendanaan seri C US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Astra, bersama sejumlah investor lainnya termasuk Temasek, Telkomsel Mitra Inovasi, Novo Holdings, Acrew Diversify Capital Fund, serta Bangkok Bank.

Beberapa investor terdahulu yang turut berpartisipasi dalam seri tersebut yakni UOB Venture Management, Singtel Innov8, Blibli Group, Allianz X, Openspace Ventures, dan lainnya.

CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, dana segar tersebut akan digunakan untuk memperluas penetrasi di berbagai vertikal kesehatan utama dan meningkatkan pengalaman pengguna. “Bagi kami, inovasi bukan hanya sekadar meluncurkan aplikasi canggih,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (21/4).

Ia menyatakan, tujuan utama Halodoc yakni menyelesaikan tantangan kesehatan di Indonesia. “Salah satunya melalui teknologi, agar tidak hanya memperluas akses kesehatan untuk lebih banyak orang, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang seamless dan tanpa ribet,” kata dia.

Jumlah pengguna pun meningkat 25 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Saat ini, Halodoc memiliki 20 juta pengguna aktif bulanan.

Sedangkan jumlah transaksi melonjak 16 kali lipat. Peningkatan ini didukung ekosistem yakni lebih dari 20 ribu mitra dokter berlisensi, 2.000 RS, klinik, dan laboratorium, serta 4.000 apotek.

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menambahkan, perusahaan percaya atas komitmen Halodoc dalam mengatasi tantangan terkait akses layanan kesehatan di Indonesia. Utamanya, saat pandemi corona.

“Kami percaya investasi yang dilakukan oleh Astra dapat mendukung Halodoc untuk terus memberikan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan jutaan masyarakat Indonesia,” kata dia.

Halaman: