Halodoc Disuntik Investor Kakap, Startup Kesehatan Makin Dilirik

Google Play Store
Aplikasi Halodoc
Penulis: Desy Setyowati
21/4/2021, 16.56 WIB

Sedangkan CEO TMI Andi Kristianto mengatakan, Halodoc dan Telkomsel baru-baru ini mengembangkan dan meluncurkan berbagai layanan. “Kini, kami melanjutkan kolaborasi dengan berinvestasi strategis yang dapat menciptakan solusi end-to-end terlengkap yang dapat mentransformasi sektor kesehatan,” ujarnya.

Managing Director dan CEO UOB Venture Management Kian-Wee Seah menyampaikan, pandemi Covid-19 mempercepat permintaan dan adopsi layanan telehealth. Selain itu, mendukung pertumbuhan yang kuat dalam hal penggunaan platform kesehatan digital.

“Investasi lanjutan kami akan mendukung Halodoc dalam menyederhanakan dan memperluas akses ke layanan kesehatan yang terjangkau,” kata dia.

Berdasarkan data CB Insights, pendanaan kepada startup kesehatan secara global mencapai rekor US$ 2,8 miliar dari 162 kesepakatan pada kuartal III 2020. Di Asia saja, peningkatannya hampir tiga kali lipat.

Pada akhir tahun lalu, setidaknya ada dua startup kesehatan yang meraih investasi yakni Alodokter dan Medigo.

Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, investor sebenarnya mengincar startup kesehatan Indonesia tahap seri B ke atas. “Semestinya tren di Tanah Air juga meningkat (pendanaan). Namun, tidak banyak startup healthtech, terutama di growth stage,” katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (30/12).

Selain itu, klaster startup kesehatan memang bermacam-macam, sebagaimana Bagan di bawah ini. “Di Indonesia, masih sekitar telemedicine, yang membantu proses klaim, menjual obat, dan lainnya,” kata Eddi.

Berbagai lini bisnis startup kesehatan (CB Insights)
Halaman: