Permintaan Refund Melalui Traveloka Meningkat Seiring Lonjakan Corona

Google Play Store
Ilustrasi, tampilan platform Traveloka dan Tiket.com
6/7/2021, 15.47 WIB

Diakui terdampak pandemi Covid-19, namun Traveloka berhasil mencatatkan pertumbuhan beberapa layanan tahun lalu. Bahkan, jumlah pengguna harian juga meningkat 100% selama 2020. 

Dia mengatakan, peningkatan penggunaan aplikasi tercermin dari jumlah pengguna yang meningkat. "Jumlah pengguna kami naik dua kali lipat di 2020. Kami juga mendapat pendanaan, sekaligus mencerminkan kepercayaan investor, " ujarnya Januari lalu.

Di sisi lain, Traveloka berencana menawarkan saham perdana alias IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS) tahun ini. CEO Traveloka Ferry Unardi ingin perusahaan cepat berkembang. Oleh karena itu, unicorn tersebut mengkaji IPO tahun ini.

"Jika dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat berfokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry dalam sesi wawancara dengan jurnalis Bloomberg, dikutip Februari lalu.

Sementara itu, Katadata.co.id telah meminta tanggapan dari startup OTA lainnya seperti Tiket.com terkait dengan dampak kebijakan PPKM darurat terhadap platform. Namun, perusahaan mengaku belum bisa memberikan tanggapan terkait dampak kebijakan itu.

Sama seperti Traveloka, bisnis Tiket.com tetap tumbuh meski terhantam pandemi sejak tahun lalu. Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, permintaan layanan Tiket.com mulai meningkat pada kuartal III-2020.

"Pertumbuhannya besar. Tiga kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Gaery saat konferensi pers virtual, tahun lalu. 

Peningkatan paling besar berasal layanan akomodasi seperti hotel, lalu glamour camping atau glamping dan villa. "Ini menarik karena ada unsur privasi, tidak bertemu banyak orang. Ini potensial sekali," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan