Riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperkirakan, kontribusi decacorn Gojek terhadap ekonomi Indonesia mencapai Rp 249 triliun tahun ini. Kontribusi paling besar disumbang layanan pesan-antar makanan (food delivery) GoFood.
Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K. Walandouw mengatakan, riset tersebut mengacu pada data transaksi di ekosistem Gojek dan GoTo Financial. LD FEB UI juga melakukan survei kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial kepada 47.218 responden yang terdiri dari mitra serta konsumen.
"Kami hitung dasarnya dampak dari keseluruhan ekosistem. Jadi hasilnya, kontribusi Gojek mencapai 1,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 249 triliun tahun ini," kata Paksi dalam konferensi pers virtual pada Kamis (21/10).
Sedangkan, perkiraan kontribusi Gojek terhadap ekonomi Indonesia tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 1% terhadap PDB. Paksi mengatakan, peningkatan kontribusi itu terjadi sebab, ekosistem Gojek dianggap mampu meningkatkan pendapatan mitranya sebesar Rp 66 triliun pada 2021.
Peningkatan pendapatan paling besar dialami oleh mitra GoFood. Ada 66% mitra GoFood yang mencatatkan peningkatan pendapatan selama 2021 dibandingkan 2020. Peningkatan pendapatan itu terjadi karena GoFood dianggap mampu memberikan promosi, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional, hingga pelatihan kewirausahaan kepada mitranya.
Riset LD FEB UI juga mencatat, jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood pada 2021 meningkat 47%. Ini karena, 4 dari 5 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Ada 3 dari 4 mitra UMKM juga yang menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan.
Ditambah, LD FEB UI juga menunjukkan bahwa konsumen Gojek loyal selama tahun ini. 90% responden dari konsumen mengatakan lebih sering menggunakan layanan GoFood pada 2021.
Kemudian, 86% konsumen juga akan tetap menggunakan layanan dari Gojek meskipun tanpa promo. "Ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif. Mereka juga merasa aman menggunakan layanan dalam ekosistem ini," kata Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi.
Gojek sendiri mencatat, transaksi mitra UMKM GoFood meningkat hingga tujuh kali lipat tahun ini. Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, ada 250 ribu UMKM yang bergabung di GoFood selama pandemi Covid-19. Total ada satu juta UMKM kuliner yang sudah bergabung.
Chaterine menilai, ada dua faktor utama yang mendorong transaksi mitra GoFood. Pertama, dukungan dari Komunitas Partner GoFood (KOMPAG)
KOMPAG merupakan wadah komunitas UMKM kuliner di Gojek. Komunitas ini diikuti oleh lebih dari 107 ribu UMKM kuliner dari 70 kota di Indonesia.
Kedua, dukungan sejumlah teknologi dari GoFood. Terbaru, Gojek meluncurkan dua fitur di GoFood yakni ulasan pelanggan dan banner rekomendasi kategori restor terpopuler dan lagi disuka GoFoodies. Perusahaan pun membuat fasilitas promo untuk menarik konsumen.