Pasar Gim Indonesia Rp 24 Triliun, Game Lokal Hanya Kuasai 0,5%

Digital Happiness
Grafis gim Dreadout dari Digital Happiness
Penulis: Desy Setyowati
22/11/2021, 12.11 WIB

Berdasarkan riset New Zoo pada 2020, nilai ekonomi gim di Indonesia mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,2 triliun. Namun pengembang game lokal hanya menyerap 0,5% yakni US$ 8 juta atau Rp 114 miliar.

“Angka ini seharusnya bisa kami tingkatkan, dengan menghasilkan gim baru yang bisa menembus pasar nasional dan global,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan dalam rekaman video saat penutupan IGDX 2021 Conference di Kuta, Bali, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (21/11).

Ia menyampaikan, lanskap digital Indonesia menunjukkan potensi besar atas perkembangan ekosistem game nasional. Apalagi, jumlah pengguna internet di Tanah Air 202,6 juta atau setara 73% populasi.

Selain itu, durasi akses internet mencapai sembilan jam setiap hari. “Ini adalah potensi digital yang patut kami manfaatkan terutama dalam menghasilkan gim nasional yang berkualitas," ujar dia.

Indonesia juga memiliki kekayaan dan keberagaman penduduk. Ada 801 bahasa daerah dan banyak cerita kerajaan, cerita rakyat, dan nilai-nilai luhur. “Ini dapat dijadikan inspirasi dalam membuat game,” kata Semuel.

Ia mengatakan, ada beberapa gim buatan anak bangsa yang mengambil cerita tentang Borobudur. Kemudian Dreadout mengambil cerita hantu khas Indonesia. Yang terbaru buatan Battle of Satria Dewa, mengulas cerita tokoh heroik Nusantara.

Menurutnya, kombinasi antara lanskap digital dan potensi sumber cerita lokal itu akan dapat menjadi faktor yang bisa dikembangkan. “Kami harus mengambil alih marketshare yang dikuasai oleh game dari luar," ujar Semuel.

Oleh karena itu, Kominfo menggelar Indonesia Game Developer Exchange atau IGDX 2021. Ini merupakan akselelator bagi pengembang game dalam meningkatkan kualitas produk dan bisnis.

"Kami berharap IGDX dengan kekuatan mentoring dan bussiness mixed making dapat menjadi akselerator meningkatkan kualitas produk dan bisnis, serta mendorong terwujudnya sinergitas dan kolaborasi antara berbagai pihak," ujar Semuel.

Selain itu, lebih dari 40 pengembang game lokal bertemu dengan 100 lebih pelaku industri gim melalui platform meet to match virtual.