Platform video on-demand (VoD) besutan Gojek, GoPlay menggelar audisi girlband untuk mendongkrak keterlibatan konten kreator dan penonton di platform. Audisi girlband bahkan diikuti warga asing.

GoPlay telah membuka pendaftaran audisi girlband bertajuk We Can Be Winner pada November 2021. Dari program tersebut, GoPlay berhasil menjaring 3.000 pendaftar pada tahap tersebut.

Pendaftar datang dari berbagai latar belakang, seperti siswi sekolah, penyanyi amatir, kasir toko kelontong, hingga warga asing dari Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat (AS).

Untuk tahap awal, audisi akan berlangsung pada 20 Januari 2022. GoPlay sendiri akan menggelar audisi secara daring menggunakan layanan live-streaming mereka, GoPlay Live.

Nantinya, proses audisi 300 besar dijadwalkan bakal berlangsung pada 28 Februari 2022. Setelahnya, peserta akan memasuki babak karantina khusus secara offline

Pada proses audisi besar peserta mengikuti serangkaian tantangan mulai dari social media challenge, pembuatan konten dengan tema khusus, hingga proses audisi dengan juri yang disaksikan secara live oleh penonton di GoPlay.

CEO GoPlay, Edy Sulistyo mengatakan tujuan GoPlay menggelar audisi girlband adalah untuk mendongkrak keterlibatan kreator konten dan penonton di platform, terutama pada fitur GoPlay Live. Sebab, fitur tersebut telah menjadi wadah efektif bagi kreator lokal dalam menunjukkan bakatnya.

"Sejak meluncurkan platform live-streaming interaktif pada awal tahun ini, GoPlay terus menarik minat baik penonton maupun para kreator di Indonesia," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/12).

Bagi GoPlay, fitur live-streaming mampu mendongkrak jumlah pengguna. Tercatat, jumlah pengguna aktif bulanan alias monthly active users (MAU) GoPlay selama tahun terakhir meningkat 19 kali lipat. "Pertumbuhannya melebihi layanan lain," ujarnya.

Beberapa konten di GoPlay Live juga bisa menggaet ribuan penonton. Misalnya, konten terbaru JKT48 Live Show yang mempunyai tiga program acara berbeda, berhasil mendapatkan jumlah penonton tertinggi pada penayangan perdananya hingga lebih dari 4.000 penonton.

Konten kreator pun bisa memonetisasi kontennya melalui GoPlay. Sebab, pengguna layanan GoPlay Live bisa memberikan dukungan dan apresiasi terhadap konten kreator melalui fitur virtual gift selama pertunjukan berlangsung.

Pada tahun ini, GoPlay memang memfokuskan pengembangan pada layanan GoPlay Live. Potensi layanan live-streaming ini juga dianggap cukup besar.

Laporan terbaru dari App Annie, menyatakan bahwa jumlah jam yang dihabiskan oleh aplikasi mobile video streaming di Indonesia pada kuartal IV-2020 mencapai 8,33 miliar jam. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya 4,94 miliar jam.

Selain layanan live streaming GoPlay Live, platform itu juga mempunyai layanan lainnya, seperti video on-demand berlangganan (SVoD) dan rental atau transactional-video-on-demand (TvoD).

Dalam memperkuat layanan SVoD, tahun lalu GoPlay berhasil menggaet perusahaan hiburan CJ ENM HK. Melalui kerja sama ini, film seperti Parasite hingga Train to Busan bisa diakses melalui layanan GoPlay. Selain itu, GoPlay juga berfokus menyediakan film Indonesia.

Sebelumnya, CEO Ideosource Entertainment, Andi Boediman mengatakan bahwa pasar konten Indonesia yang digarap oleh GoPlay memiliki potensi besar untuk mencapai nilai pasar hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Konten utama untuk meraih nilai tersebut, yaitu theatrical release dan streaming.

"Situasi pandemi telah mengubah cara konsumsi masyarakat terhadap produk dan jasa, termasuk di dalamnya terhadap konten," kata Andi dalam siaran pers tahun lalu (10/6/2020).

Ideosource Entertainment telah menyuntikan dana dana ke GoPlay pada tahun lalu. Modal tersebut diberikan untuk memperkuat GoPlay dan industri konten di Indonesia agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya seperti Netflix.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan