Startup kuliner Kopi Kenangan memperoleh pendanaan seri C tahap pertama senilai US$ 96 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Pendanaan ini membuat Kopi Kenangan berhasil menjadi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau berstatus unicorn.
Pendanaan seri C tersebut dipimpin oleh Tybourne Capital Management. Sejumlah investor pada seri sebelumnya juga terlibat dalam pendanaan seperti Horizons Ventures, Kunlun, dan B Capital. Terdapat investor baru yang terlibat dalam pendanaan tersebut, yakni Falcon Edge Capital.
Pendanaan tersebut berhasil mengantarkan Kopi Kenangan menjadi unicorn baru di Indonesia. "Pendanaan ini juga menempatkan Kopi Kenangan sebagai perusahaan new retail food and beverage (F&B) berstatus unicorn pertama di Asia Tenggara," kata CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata dalam siaran pers, Senin (27/12).
Data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies' sebelumnya menunjukkan, Nusantara mencatatkan empat unicorn baru tahun ini yaitu J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit.
Valuasi J&T Express kemudian tercatat US$ 20 miliar atau berstatus decacorn pada Desember. Padahal, nilainya baru US$ 7,8 miliar pada medio April.
Kopi Kenangan pun menjadi unicorn ke 10 Indonesia. Dua perusahaan di antaranya berstatus decacorn yakni Gojek dan J&T Express. Berikut grafik Databoks:
Adapun DailySocial.id mencatat ada tujuh unicorn baru Indonesia tahun ini. Mereka yakni JD.ID, Blibli, Tiket.com, J&T Express, Kredivo, Ajaib, dan Xendit.
Dengan begitu, Indonesia total memiliki 11 unicorn, termasuk Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Selain itu, satu decacorn yakni Gojek.
Kopi Kenangan merupakan startup kuliner yang didirikan Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa pada 2017. Startup ini telah mengisi ceruk pasar antara kopi dengan harga premium yang disajikan jaringan gerai kopi internasional dan kopi instan yang dijual di banyak kios jalanan di Indonesia.
Kopi Kenangan memadukan kanal online dan offline. Penggunanya bisa memesan kopi lewat aplikasi, baik untuk dikirim ke rumah, atau mengambil langsung di salah satu dari gerai.
Pada November, Kopi Kenangan telah membentuk perusahaan induk atau holding bernama Kenangan Brands. Edward mengatakan, perusahaan memiliki brand selain kopi. Oleh karena itu, startup kuliner ini membentuk holding.
Kenangan Brands menaungi sejumlah merek, seperti Kopi Kenangan, Cerita Roti, Chigo, dan Kenangan Manis. Startup kuliner itu juga meluncurkan lini bisnis baru yakni toko premium bernama Kenangan Heritage di Senayan City, Jakarta Pusat.
Hingga saat ini, Kopi Kenangan telah memiliki lebih dari 600 gerai di 45 kota di Indonesia. Kopi Kenangan juga mencatatkan penjualan lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Selama 12 bulan terakhir, Kopi Kenangan telah menyajikan 40 juta cangkir kopi. Tahun depan, perusahaan menargetkan penyediaan 5,5 juta cangkir per bulannya.
Perusahaan rintisan itu juga berencana ekspansi ke luar negeri. Namun, rencana ini masih dikaji. "Kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan secara cepat hingga mencapai ribuan gerai di Asia Tenggara, sekaligus melengkapi portfolio kami dengan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar," kata Edward.
Managing Director, Tybourne Capital Management Bosun Hau mengatakan, perusahaannya memberikan pendanaan kepada Kopi Kenangan karena startup kuliner itu dianggap mampu mengatasi berbagai tantangan dan krisis akibat pandemi Covid-19. "Kami juga sangat menantikan dapat melihat potensi Kopi Kenangan dan visinya untuk menjangkau pasar kuliner yang berkembang pesat di Asia Tenggara," katanya.