Huawei membuat program AI Creation sejak Agustus 2021 hingga bulan ini. Pelatihan untuk membangun startup berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) ini bakal digelar kembali bulan depan.

“Akan berafiliasi dengan platform Kampus Merdeka,” kata CEO BISA AI Academy sekaligus Ketua Pelaksana AI Creation Octaviano Pratama dalam keterangan pers, Selasa (4/1).

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Ini bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Peserta yang dapat mendaftar AI Creation angkatan kedua yakni mahasiswa semester 5 ke atas. Mereka dapat mendaftarkan diri sebelum 14 Januari.

“Program itu bertujuan mencetak startup-startup digital berbasis AI dari Indonesia,” ujar dia.

Program Huawei AI Creation ini merupakan bagian dari Huawei Cloud Spark yang diluncurkan sejak Agustus 2020 di Singapura. Melalui program ini, raksasa teknologi itu berkolaborasi dengan pemerintah, inkubator, perusahaan modal ventura, serta universitas membangun platform pendukung bagi munculnya startup.

Program Spark telah menginvestasikan lebih dari US$ 100 juta untuk tiga tahun. Selain itu, menyediakan dukungan komprehensif bagi ekosistem dan menciptakan nilai baru bagi para perusahaan rintisan.

Sedangkan program AI Creation di Indonesia diawali dengan seleksi proposal ide startup berbasis AI. Mahasiswa membentuk tim untuk membangun perusahaan rintisan digital.

Hasil dari seleksi ide, dipilih 30 besar startup yang akan diberikan fasilitas membangun perusahaan rintisan digital dari segi pengembangan teknologi dan AI (hacker), desain dan produk (hipster), serta bisnis dan manajemen (hustler).

Para peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk startup, brand, beserta teknologi selama tiga bulan. Mereka akan dibimbing dan diberi arahan oleh para pakar dan praktisi yang terlibat.

Mereka juga akan dibekali wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID. Peserta bakal diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.

Pada angkatan pertama, ada 2.000 startup yang berpartisipasi. Dari situ, ada 10 startup finalis yang akan mempresentasikan masing-masing produk di Huawei Exhibition Hall bulan ini.

Presentasi itu diharapkan menarik perhatian investor untuk mendanai proyek rintisan mereka.

Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oudpro Indonesia, dan Pusat Kajian Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta dalam menggelar program tersebut. Ini bertujuan mendorong mahasiswa mengasah keterampilan berwirausaha dalam menciptakan perusahaan rintisan berbasis teknologi.

Selain itu, dalam rangka mengatasi kebutuhan 600 ribu talenta digital per tahun. Sebab, menurut riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital pada 2015 hingga 2030.

President Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang mengatakan, program itu merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal dukungan terhadap penguatan ekosistem digital dan pengembangan talenta digital.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan