Startup logistik Envio meraih pendanaan tahap awal atau pre-seed series dari Antler, Iterative, dan investor perorangan alias angel investor. Tanpa menyebutkan nominal, Envio akan memanfaatkan pendanaan tersebut untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di pasar logistik Indonesia.
"Pendanaan ini akan ditujukan untuk mengakselerasi pertumbuhan Envio, menjangkau lebih banyak mitra operator logistik di berbagai vertikal, serta mengembangkan teknologi untuk terus menyediakan solusi logistik digital terbaik," kata Founder dan CEO Envio, Richard Cahyanto dalam siaran pers, Kamis (17/3).
Envio sendiri merupakan startup Business to Business (B2B) di sektor logistik yang didirikan pada 2021 oleh Richard dan CTO Envio, Alif Amri Suri. Envio menyediakan solusi logistik digital kepada berbagai segmentasi bisnis, mulai dari skala usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM hingga korporasi.
Envio menawarkan ekosistem yang terintegrasi dari berbagai moda transportasi logistik dalam satu tempat. Ini membuat barang dengan mudah dipantau di setiap prosesnya.
Dengan integrasi, layanan logistik digital Envio dapat meningkatkan jangkauan logistik hingga seluruh pelosok nusantara. Ini juga dapat menurunkan waktu pengiriman hingga lebih dari delapan jam.
Envio mempunyai armada yang terdiri dari 35 moda transportasi udara dan laut, 5.000 moda transportasi darat, 50 pengelolaan gudang, serta penyediaan barang di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini startup Envio telah melayani lebih dari 30 mitra bisnis untuk logistik nasional, melalui delapan kantor cabang yang tersebar di Indonesia.
“Kami yakin dengan langkah awal berupa pendanaan pre-seed ini, Envio dapat tumbuh menjadi platform logistik digital yang membangun infrastruktur inovatif," kata Richard.
Partner Antler, Subir Lohani mengatakan perusahaan memberikan pendanaan tahap awal itu ke Envio karena terkesan atas cara perusahaan mendigitalisasi sistem logistik di Indonesia. "Mereka menghadirkan layanan end-to-end yang lebih cepat dan efisien bagi mitra bisnisnya," katanya.
Sedangkan, Founder dan General Partner Iterative, Hsu Ken Ooi mengatakan pasar logistik yang disasar oleh Envio mempunyai potensi yang besar di Indonesia. “Saat dunia e-commerce terus berkembang, tren instant culture pun kian marak," katanya.
Saat ini, bisnis logistik di Indonesia memang terbilang potensial. Hal ini turut didukung pertumbuhan yang konsisten pada industri e-commerce maupun layanan kebutuhan pokok secara online (e-groceries) di Indonesia. Selain itu, industri tersebut juga sangat bergantung pada hadirnya layanan logistik.
Berdasarkan data dari Google SEA e-Conomy report 2021, e-commerce di Indonesia diketahui tumbuh 49 % pada 2021 dibanding 2020. Sedangkan, 65 % masyarakat Indonesia memilih layanan e-groceries untuk memudahkan kehidupan mereka.